Cibinong, Berita Geospasial - Badan Informasi Geospasial (BIG) turut hadir dalam puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-29 pada Sabtu, 10 Agustus 2024. Acara yang digelar di Innovation Convention Center (ICC) Building, Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno ini dihadiri berbagai kalangan, termasuk peneliti, akademisi, dan pelaku industri.
Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial (IIG) BIG, Ibnu Sofian, yang hadir pada kegiatan tersebut menekankan pentingnya peran teknologi geospasial dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional yang lebih cerdas dan berkelanjutan.
“Teknologi geospasial adalah tulang punggung dalam pengambilan keputusan yang tepat dan cepat, terutama dalam pembangunan infrastruktur. Kami di BIG terus berkomitmen untuk mengembangkan sistem informasi yang akurat dan mudah diakses, guna mendukung berbagai sektor, termasuk perencanaan wilayah, mitigasi bencana, dan tata kelola sumber daya alam,” ujar Ibnu.
Ibnu menambahkan, sinergi antara teknologi geospasial dan inovasi lainnya dapat mendorong Indonesia menuju era baru dalam pengelolaan data dan informasi yang lebih terpadu. Ia berharap, bahwa melalui Hakteknas 2024, Indonesia dapat semakin memperkuat posisinya dalam penguasaan teknologi yang strategis untuk masa depan bangsa.
Puncak peringatan Harteknas yang digelar oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tersebut mengambil tema `Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju`.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam sambutannya mengatakan, Harteknas ke-29 merupakan momentum dalam mengembangkan ekonomi nasional yang berbasis ilmu pengetahuan. Selain itu, Harteknas ini merupakan kelanjutan dari inspirasi yang dimulai oleh B. J. Habibie 29 tahun lalu.
"Ini adalah upaya untuk meneruskan legacy yang dimulai oleh B. J. Habibie," ujar Handoko.
Sebagai informasi, peringatan Harteknas ke-29 dirangkaikan dengan pameran Indonesia Research and Innovation Expo (InaRI) Expo dan Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2024 yang menampilkan berbagai hasil riset unggulan.
Selain itu, ada pula diskusi panel dan pemberian penghargaan bagi pelaku industri berprestasi. BRIN juga menandatangani 16 infrastruktur riset yang bertujuan meningkatkan kualitas penelitian di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat memperluas akses terhadap infrastruktur penelitian. (NIN/LR)