Makassar, Berita Geospasial – Informasi Geospasial (IG) dibutuhkan oleh kementerian/lembaga (K/L), pemerintah daerah (pemda) dan seluruh komponen bangsa untuk perencanaan pembangunan nasional berkelanjutan. Peran IG memahami Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Hal tersebut disampaikan Lien Rosalina, Kepala Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik (PPIT) Badan Informasi Geospasial (BIG) dalam kegiatan bakti geospasial ‘Sosialisasi IG Peta NKRI’ di Makassar, 25 Mei 2024.
“Terima kasih atas kesempatannya sehingga kami bisa hadir di sini untuk memperkenalkan BIG. Sebelumnya BIG bernama Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal). Sejak disahkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang IG, tugas fungsinya menjadi lebih luas, tidak hanya melakukan kegiatan survei dan pemetaan, tetapi juga menyelenggarkan kegiatan terkait IG di Indonesia,” tutur Lien.
Dijelaskan bahwa peta NKRI telah mengalami berbagai perkembangan dari tahun 1945. Lien juga menekankan pentingnya pemahaman mengenai peta NKRI dalam rangka menjaga kedaulatan bangsa. Melalui peta, masyarakat bisa mengetahui batas wilayah termasuk juga potensi suatu wilayah.
Kegiatan bakti geospasial ini merupakan kolaborasi antara BIG dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) dalam rangka untuk mengenalkan peta NKRI kepada masyarakat umum.
“Harapannya kegiatan ini bisa memberikan informasi perkembangan isu nasional, seperti percepatan pelaksanaan KSP dan percepatan penyediaan peta dasar skala besar seluruh Indonesia, untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di masyarakat, serta mendukung kedaulatan bangsa di tengah ancaman disintegrasi bangsa, yang menyebabkan perpecahan dan pemisahan diri dari negara,” tegas Indira Chunda Thita Syahrul, Anggota Komisi VII DPR RI yang hadir pada kegiatan tersebut.
Indira juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua peserta yang hadir, serta harapannya agar acara ini dapat berjalan lancar dan bermanfaat bagi para peserta yang hadir.
Setelahnya dilaksanakan sesi penyerahan cinderamata dan peta NKRI dari BIG, kemudian giat dilanjutkan dengan sesi materi yang dibawakan Lien Rosaline, Kepala PPIT BIG.
“Indonesia adalah benua maritim. IG diperlukan untuk mengelola NKRI. Volume IG NKRI sangat besar, maka memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Industri IG yang baik dan berkualitas. Bisa dibilang Indonesia seluas Eropa. Peta NKRI sendiri memuat berbagai informasi seperti: nama rupabumi, ketinggian daratan, batas negara darat dan maritim, informasi sungai, jalan, kedalaman laut, batas daerah, dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI),” papar Lien.
Lien meneruskan bahwa Indonesia berada di urutan dua untuk 10 negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, serta urutan kelima untuk sembilan negara dengan pulau terbanyak di dunia. Diuraikan pula berbagai contoh peta tematik di Provinsi Sulawesi Selatan (Prov. Sulsel), antara lain Peta Kawasan Hutan, Peta Pelepasan Kawasan Hutan, Peta Lahan Baku Sawah (LBS) Tahun 2019, Peta Lokasi dan Kawasan Transmigrasi, Peta RTRW Provinsi, dan Peta RTRW Kabupaten/Kota.
Sebanyak 150 peserta hadir dengan antusias mendengarkan materi dan mengajukan pertanyaan pada sesi tanya jawab. Semoga kegiatan ini bisa memberikan manfaat sebaik mungkin bagi semua peserta sekaligus meningkatkan Geoliterasi nasional. (LR/MN)