Cibinong, Berita Geospasial - Kepala Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik (PIT) Badan Informasi Geospasial (BIG) Lien Rosalina menyerahkan Album Peta Pemetaan Reaksi Cepat Potensi Terdampak Bencana Tsunami di Kababupaten Sukabumi kepada Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Arianja Hasbulwafi. Penyerahan dilaksanakan di kantor BIG, Cibinong, Bogor, pada Jumat, 17 Maret 2023.
”Kegiatan pemetaan cepat wilayah potensi terdampak bencana tsunami di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Sukabumi, ini dikerjakan di 2022. Kami punya tim yang melakukan pemetaan tidak hanya di wilayah terdampak bencana, tapi juga berpotensi terdampak,” kata Lien.
Lien menjelaskan, kewenangan BIG adalah memberikan peringatan berupa informasi spasial. Sedangkan kebijakan untuk langkah tindak lanjut tetap berada di tangan Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
Menanggapi hal tersebut, Arianja mengatakan jika BPBD Kabupaten Sukabumi tahun ini mendapat dana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang bersumber dari World Bank. Dana tersebut akan digunakan untuk memasang plang jalur evakuasi tsunami di sepanjang pantai di Kabupaten Sukabumi.
“Daerah yang terdampak sekitar 30 desa dan kelurahan. Kita bisa mengaplikasikan data dari BIG ini untuk menjalankan kegiatan tersebut,” tuturnya.
Pada sesi paparan, Anggoro Cahyo Fitrianto selaku penanggung jawab kegiatan menyebutkan bahwa BIG sebelumnya telah menyelenggarakan pemetaan rawan longsor di Kabupaten Sukabumi. BPBD Kabupaten Sukabumi kemudian mengajukan permohonan pemetaan rawan tsunami untuk menjawab isu terkait megathrust di laut selatan Jawa.
BIG, lanjut Anggoro, selanjutnya menginisiasi membuat peta jalur evakuasi tsunami. Peta ini memuat jalur evakuasi terbaik yang dilengkapi dengan informasi ketinggian.
“Cakupan wilayah pemetaan cepat potensi terdampak bencana tsunami di Kabupaten Sukabumi meliputi delapan kecamatan, yaitu Kecamatan Cisolok, Cikakak, Pelabuhanratu, Simpenan, Ciemas, Ciracap, Surade, dan Kecamatan Tegal Buleud,” jelasnya.
Sebagai informasi, kegiatan serupa yang dilaksanakan di Kabupaten Sukabumi akan direplikasi di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ATM/NIN)