Kamis, 21 November 2024   |   WIB
en | id
Kamis, 21 November 2024   |   WIB
Babak Baru Mutual Recognition Arrangement (MRA) on Surveying


Oleh: Della Ananto Kusumo
Surveyor Pemetaan – Pusat Standardisasi dan Kelembagaan Informasi Geospasial
Badan Informasi Geospasial

Memikul tanggung jawab besar bidang survei dan pemetaan, Badan Informasi Geospasial (BIG) terus berupaya mengikuti perkembangan pelaksanaan Mutual Recognition Arrangement (MRA) on Surveying. Terbaru, delegasi Republik Indonesia dari BIG menghadiri sidang ke-8 Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Competent Authority Committee on Surveying (ACACS) dan rangkaian pertemuan ke-106 ASEAN Coordinating Committee on Services (CCS) di Bandung pada tanggal 25 Februari-1 Maret 2024.

“Pada pertemuan Dewan ASEAN Federation of Land Surveying and Geomatics (ASEAN-FLAG) ke-86 di Kunming, Tiongkok, menegaskan kesiapan ASEAN-FLAG untuk mengambil peran Sekretariat ACACS dan berencana meluncurkan pendaftaran ASEAN Registered Surveyor (ARS) pada Kongres South East Asian Survey Congress (SEASC) pada Agustus 2024 di Manila, Filipina,” ungkap Presiden ASEAN-FLAG, Adi Ruchyatan.

Dijelaskan bahwa ASEAN-FLAG juga menginformasikan bahwa mereka telah menyiapkan versi mock-up dari situs pendaftaran ARS dan meminta ACACS untuk memberikan masukan mengenai informasi yang diperlukan untuk diunggah ke situs web terkait registrasi Surveying ASEAN.

Di dalam dokumen ASEAN Framework Arrangement for the Mutual Recognition of Surveying Qualifications memuat penunjukan Competent Authority (CA) dari setiap negara, selaku penanggungjawab pelaksanaan kesepakatan pimpinan negara ASEAN. Di Indonesia sendiri, otoritas yang merupakan representasi Indonesia dalam Framework MRA on Surveying didelegasikan kepada BIG.

Sumaryono, Chairman ACACS, sekaligus Kepala Pusat Standardisasi dan Kelembagaan Informasi Geospasial (PSKIG) BIG menegaskan, “Dalam rangka mempersiapkan registrasi surveyor Indonesia menjadi ARS, BIG bersama Ikatan Surveyor Indonesia (ISI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Forum Ketua Jurusan dan Program Studi Teknik Geodesi - Geomatika Indonesia (Fordesi) telah bekerjasama menyiapakan sistem sertifikasi dan registrasi profesi Surveyor Indonesia.”

Sehubungan dengan rencana kerja ACACS saat ini, forum mencatat bahwa rencana saat ini untuk memulai pendaftaran ARS pada bulan Juli 2024. Sebagai tindaklanjut, ASEAN-FLAG menegaskan kesiapannya untuk memulai pendaftaran lebih awal, sebagaimana selama ini telah menerima dokumen dan panduan yang relevan dari ACACS, yaitu: kerangka acuan, form assessment, informasi untuk disertakan di situs web, dan biaya yang relevan.

Lebih lanjut, terkait anggaran operasional Sekretariat ACACS, forum menyepakati bahwa Sekretariat ACACS membutuhkan pembiayaan untuk operasional kantor, mengembangkan situs web, dan memelihara basis data.

Sumber pendapatan utama akan berasal dari biaya pendaftaran ARS, yang sejalan dengan peraturan domestik beberapa anggota ASEAN, dimana CA masing-masing negara dilarang mengenakan biaya tambahan lainnya yang tidak disebutkan dalam peraturan itu sendiri. Pertemuan tersebut meminta ASEAN-FLAG untuk memberikan informasi lebih lanjut mengenai rincian estimasi biaya, untuk menjalankan kantor Sekretariat ACACS pada pertemuan ACACS berikutnya.

Seluruh negara anggota ASEAN, kecuali Laos dan Vietnam, serta perwakilan dari ASEAN-FLAG menyepakati bahwa prinsip pendaftaran ARS harus mudah dan tidak memberatkan bagi para profesional surveyor, mengingat banyak profesional survei yang saat ini berpraktik di ASEAN Member State (AMS) lain tanpa perlu membuat skema MRA.

Kemudian forum ACACS juga menyentil isu terkait perlu tidaknya membentuk Komite Pemantau di masing-masing negara ASEAN jika MRA on Surveying ini terimplementasikan. Karena praktik kerja profesional seorang surveyor bukan hanya tentang pengukuran dan peta, tetapi juga tentang kedaulatan bangsa. (LR)