Cibinong, Berita Geospasial - Suasana ceria menyelimuti halaman Kantor Badan Informasi Geospasial (BIG) pagi ini, Senin, 10 November 2025. Puluhan siswa kelas 2 Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Putra Pakuan Bogor berlarian penuh rasa ingin tahu ketika diperkenalkan pada teknologi pesawat udara tanpa awak (drone) yang digunakan BIG untuk pemetaan wilayah. Di tengah keceriaan itu, hadir pula maskot BIG, SiGeo — elang jawa yang cerdas dan bersahabat — yang langsung menjadi pusat perhatian anak-anak.
Dalam sesi yang dipandu oleh tim dari Biro Hukum, Hubungan Masyarakat, dan Kerja Sama (HHMK), para siswa diajak menyaksikan bagaimana drone bekerja mengambil gambar dari udara. Melalui penjelasan sederhana, mereka belajar bahwa foto udara dapat diolah menjadi peta yang membantu banyak bidang, dari pembangunan hingga kebencanaan.
Usai kegiatan lapangan, para siswa berpindah ke aula untuk mengikuti sesi pembelajaran tematik. Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Biro HHMK Mone Iye Cornelia Marschiavelli, yang menyampaikan apresiasi atas antusiasme para siswa.
“Kami senang sekali menerima kunjungan adik-adik hari ini. Semoga setelah pulang dari BIG, kalian jadi lebih mengenal peta Indonesia dan tahu betapa luas serta indahnya negeri kita,” ujarnya disambut tepuk tangan riuh.
Materi pertama disampaikan oleh Nurmitha Atmia dari Biro HHMK, yang memperkenalkan profil BIG serta peran lembaga ini dalam menyediakan data dan peta untuk pembangunan nasional. Sesi ini diselingi video animasi dan kuis `Tebak Pulau di Indonesia` yang mengajak siswa mengenal jumlah pulau serta batas-batas negara Indonesia.
“Melalui peta, kita bisa melihat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Setiap pulau punya kekhasannya, dan tugas BIG memastikan semuanya terpetakan dengan baik,” jelas Nurmitha.
Pada sesi dari Direktorat Pemetaan Rupabumi Wilayah Laut dan Pantai (DPRWLP) yang diampu oleh Surveyor Pemetaan Lufti Rangga Saputra, siswa diajak mengenal laut, selat, dan samudra melalui materi `Mari Mengenal Wilayah Kepulauan Indonesia`.
“Laut itu bukan hanya pemisah, tapi juga penghubung antarwilayah Indonesia,” ujar Lufti sambil menunjukkan peta besar dan mengajak siswa menebak hewan laut dalam permainan Guess the Shadow.
Sesi berikutnya dibawakan oleh Surveyor Pemetaan Anggriawan Dwi Sartono dari Direktorat Atlas dan Penggunaan Informasi Geospasial (DAPIG). Melalui materi `Mengenal Keanekaragaman Hayati Melalui Peta`. Ia memperkenalkan satwa endemik seperti Harimau Sumatera, Bekantan, Komodo, dan Burung Cenderawasih.
“Dengan peta, kita bisa tahu di mana satwa-satwa langka itu hidup. Tugas kita adalah menjaganya agar tetap ada untuk generasi mendatang,” kata Anggriawan.
Kegiatan ditutup dengan permainan merangkai puzzle peta Indonesia, pembagian hadiah, dan sesi foto bersama SiGeo. Anak-anak tampak riang memegang potongan peta yang berhasil mereka susun.
“Ternyata belajar peta itu seru! Aku mau jadi pembuat peta juga,” ujar seorang siswa dengan senyum lebar.
Kunjungan edukatif ini menjadi pengalaman belajar tak terlupakan bagi siswa SDIT Putra Pakuan Bogor. Melalui permainan, peta, dan teknologi, mereka mengenal bahwa informasi geospasial bukan sekadar gambar di atas kertas, melainkan ilmu yang membantu memahami dan menjaga negeri Indonesia.
Reporter: Achmad Faisal Nurghani
Editor: Kesturi Haryunani