Sabtu, 23 November 2024   |   WIB
en | id
Sabtu, 23 November 2024   |   WIB
Bhumandala Award 2023 Dukung Era Revolusi Data

Cibinong, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) akan kembali menyelenggarakan Bhumandala Award 2023. Gelaran ini diberikan sebagai bentuk penghargaan terhadap upaya membangun Simpul Jaringan (SJ) Informasi Geospasial (IG) kepada Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemerintah Daerah (Pemda), yang dinilai terbaik dalam mempersiapkan diri dan membangun SJ. Pada Webinar Bhumandala Award 2023 yang dilaksanakan secara online pada Rabu, 16 Agustus 2023, Sumaryono selaku Kepala Pusat Sandardisasi dan Kelembagaan IG (PSKIG) BIG menyampaikan bahwa Bhumandala Award semakin relevan dan penting untuk memberikan dorongan dan semangat kepada para pemangku simpul jaringan di setiap K/L dan Pemda.

“Hal ini dikarenakan semua pihak yang terlibat dalam pembangunan semakin memahami bahwa pembangunan yang kuat membutuhkan data yang reliable, valid, serta realtime. Animo masyarakat, pemerintah, swasta, dan NGO sangat tinggi untuk menyambut era revolusi data, terlihat dalam 10 tahun terakhir dalam hal penyediaan data semakin diberikan support yang masif dan semakin diperhitungkan dalam pengambilan keputusan” tutur Sumaryono.

Sumaryono juga menjelaskan bahwa penyelenggaraan Bhumandala Award ini diinisiasi sejak tahun 2014, dengan perbedaan tema yang diangkat pada masing-masing tahun ganjil dan tahun genap. Bhumandala Award pada tahun ganjil 2023 kali ini mengambil tema ‘Inovasi Aplikasi Pemanfaatan Data dan IG’. Penilaian inovasi dilakukan terhadap aplikasi atau sistem yang memanfaatkan data IG di SJ, termasuk impact dan juga perannya dalam proses pengambilan keputusan.

Pada forum yang sama, Heri Sutanta selaku tim penilai Bhumandala Award melihat bahwa terdapat perkembangan yang signifikan dalam kegiatan inovasi pemanfaatan IG, terlihat dari segi jumlah dan keberagaman peserta serta tema inovasi yang diusulkan. Inovasi yang semakin berkembang menunjukan semakin banyaknya pemanfaatan data dan informasi geospasial, dan ke depannya diharapkan akan semakin berkembang menjadi lebih baik lagi.

“Banyak inovasi yang bisa dikembangkan dalam memanfaatkan IG, oleh karena itu dibutuhkan imajinasi dan dapat dimulai dari hal yang sederhana. Inovasi tidak harus berupa sesuatu yang kelihatan rumit dan poses membuatnya lama dan sebagainya, ada banyak contoh yang bisa fit for purpose, yang justru sederhana namun bermanfaat besar, bisa dimanfaatkan untuk pemantauan maupun pemanfaatan data secara integrative,” imbuh Heri.

Pada kesempatan tersebut, Harry Ferdiansyah sebagai Koordinator Toponim dan Verifikasi IG Partisipatif turut menyampaikan terkait penghargaan Bhumandala Nama Rupabumi 2023 pada tahun ini akan ditambahkan tahapan wawancara. Tahapan ini dilaksanakan untuk melihat bagaimana peserta dapat menyampaikan ide dengan tepat dan lugas terkait inovasi yang telah dilakukan

“Sebagai bentuk penghargaan kepada daerah, person, atau entitas yang mempunyai kinerja yang baik dalam penyelenggaraan nama rupabumi, akan dilibatkan pada pertemuan internasional seperti yang dilakukan pada pertemuan UNGEGN di New York pada kesempatan lalu,” papar Harry.

Sebagai penutup, Dheny Sampurno selaku Ketua Panitia Asia Pacific Geospatial Forum (APGF) 2023 menjelaskan bahwa penganugerahan Bhumandala Award 2023 akan menjadi satu rangkaian acara dengan APGF berskala internasional yang akan dilaksanakan di Bali pada tanggal 6-9 November 2023 mendatang. Pertemuan ini diharapkan menjadi ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait dengan inovasi geospasial di dalam komunitas geospastial Asia-Pasifik, serta memperkenalkan Bhumandala Award kepada peserta internasional. (ES/LR)