Bhumandala Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang telah membangun simpul jaringan informasi geospasial. Tak hanya terbangun, simpul jaringan tersebut harus beroperasi untuk mendukung kegiatan di lembaga masing-masing.
Ketua Dewan Juri Bhumandala Award Heri Sutanta menyampaikan, Penghargaan diberikan kepada instansi yang paling aktif dan sukses memanfaatkan.”Tidak hanya disimpan tapi juga dimanfaatkan oleh setiap satuan kerja dalam lembaga tersebut,” jelas Heri.
Lantas bagaimana cara juri menentukan juara Bhumandala Award? Heri menyampaikan lima aspek penilaian Bhumandala Award, yaitu kebijakan, kelembagaan, teknologi, standar, dan sumber daya manusia.
Dalam aspek kebijakan, dewan juri memeriksa apakah simpul jaringan telah didukung oleh kebijakan yang tepat. Kebijakan yang diamksuda dapat berupa peraturan bupati untuk memayungi pelaksanaan simpul jaringan termasuk alokasi anggarannya.
Kedua, apakah simpul jaringan telah menjadi sebuah lembaga resmi. “Apabila simpul jaringan bergantung pada inisiatif individu, ia tidak akan berkelanjutan. Dengan adanya lembaga maka pelaksanaan simpul jaringan akan terjamin,” jelas Heri.
Aspek ketiga adalah teknologi. Dewan juri akan memverifikasi perangkat keras yang digunakan untuk mengumpulkan data-data geospasial juga perangkat lunak yang digunakan untk menampilkan atau menyebarluaskan informasi geospasial.
Selanjutnya dari segi standar, Heri menjelaskan, bila tidak ada standar, data yang dipergunakan akan berbeda. Hal tersebut tidak baik bagi pengambilan keputusan. Standar ini mencakup akurasi dari tahap pengumpulan hingga penyebarluasan data.
Terakhir aspek sumber daya manusia dilihat dari kualifikasi, kuantintas, dan pengembangan karir. Simpul jaringan perlu memiliki ASN maupun non-ASN yang berlatar belakang geodesi, geomatika, dan geografi. Heri menyarankan agar setiap simpul jaringan membuka rekrutmen untuk tenaga geospasial
Pada gelaran Bhumandala Award di tahun 2019 ke belakang, dewan juri melakukan verifikasi langsung ke lapangan. Di tengah pandemi Covid-19, verifikasi dilakukan secara daring. (MAD)