Jumat, 08 November 2024   |   WIB
en | id
Jumat, 08 November 2024   |   WIB
Professor Universitas Jepang Berbagi Ilmu di Seminar Nasional Geomatika 2020

Bogor, Berita Geospasial - Pandemi bukan alasan untuk berhenti membangun negeri. Semangat inilah yang mendasari Badan Informasi Geospasial menggelar Seminar Nasional Geospasial 2020 yang mengusung tema “Informasi Geospasial untuk Inovasi Percepatan Pembangunan Berkelanjutan”. Acara ini dibagi menjadi 8 Sub Tema Parallel Session yang dilaksanakan secara daring dalam ruang-ruang melalui aplikasi Zoom Meeting.

Parallel Session Sub Tema 3 : Teknologi Informasi Geospasial digelar di Ruang Aceh pada hari Kamis, 15 Oktober 2020 Pukul 13.30 WIB. Acara ini dipandu secara apik oleh moderator Dr. Agustan, ST, M.Sc yang merupakan Peneliti Utama di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Hadir sebagai pembicara utama adalah Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph. D yang merupakan Professor di Center for Environtmental Remote Sensing Chiba University, Jepang dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Sebelas Maret.

Membawakan paparan yang berjudul “Innovation on Geospatial Data Acquisition Using Synthetic Aperture Radar (SAR)”, Josaphat menyatakan bahwa pada umumnya orbit citra satelit merekam lokasi yang sama dengan siklus 30 hari. Artinya dalam 1 tahun hanya 12 kali. Dengan teknologi SAR, maka dapat dilakukan percepatan kegiatan pemetaan di Indonesia.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan dari 7 paper terpilih, yaitu :

  • Prediksi Suhu Permukaan Menggunakan Artificial Neural Network – Cellular Automata di Wilayah Cirebon dan Sekitarnya (Moh. Dede, Millary Agung Widiawati, Anuar Rizky Ramadhan, Arif Ismail dan Wiko Nurdian)
  • Pemetaan Zona Resiko Gempabumi Berdasarkan Peak Ground Acceleration (PGA) Terhadap Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) di Provinsi Maluku Utara (Aditya Saifuddin dan Enni Intan Pertiwi)
  • Analisis Keterjangkauan Fasilitas Kesehatan Menggunakan Pemodelan Network Analysis (Gian Felix Ramadan, Amanda Maishella, Eriko Prawunda Darmajaya, Maryam Afifah Ammaturrohman, Prima Widayani)
  • Analisis Kerusakan Hutan Mangrove Berdasarkan Klasifikasi NDVI Pada Citra Sentinel. Studi Kasus Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak (Khusna Furoida, Aditya Saifuddin dan Muhammad Fakhri)
  • Studi Cakupan Wilayah Pelayanan Minimarket dan Warung Tradisional (Vera Safira Widyarti dan Irland Fardani)
  • Georima Sebagai Inovasi Teknologi dalam Penyebarluasan Informasi Potensi Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi Indonesia (Denni Widhiyatna, Firdaus Octavira dan Indra Sukmayana)
  • Sebaran Hotspot dan Komunikasi Masyarakat dalam Menyikapi Bencana Kebakaran (Rosalina Kumalawati, Nasruddin, Karnanto Hendra Murliawan, Astinana Yuliarti dan Alfio Nita Pangaribuan)

Walaupun dilaksanakan secara daring, namun tidak mengurangi makna kegiatan ini. Peserta pun sangat antusias mengajukan pertanyaan kepada narasumber dan mengikuti hingga akhir acara. (RD)