Jumat, 08 November 2024   |   WIB
en | id
Jumat, 08 November 2024   |   WIB
Peranan Vital Geospasial dalam Mitigasi Pandemi Covid-19

Bandung, Berita GeospasialCorona Virus Disease (COVID-19) yang tengah melanda dunia membuat berbagai negara melakukan upaya dalam mengatasi pandemi yang telah berlangsung sejak awal tahun 2020 itu.

Awal Maret lalu kasus positif Covid-19 pertama kali diumumkan langsung oleh pemerintah melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi), berbagai strategi penanganan Covid-19 terus dilakukan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah.

Pembentukan Tim Gugus Tugas PercepatanPenanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) di hampir seluruh daerah yang ada di Indonesia, menimbulkan satu tantangan baru dalam upaya penanganan virus ini.

Dalam paparan kuliah umum yang bertajuk “Pemanfaatan Informasi Geospasial Dalam Rangka Mitigassi Bencana Non Alam Covid-19 yang digelar oleh Universitas Terbuka, Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Hasanuddin Zainal Abidin memaparkan bahwa sektor integrasi dan pengumpulan satu data yang valid menjadi hal yang penting dalam menangani pandemi, termasuk penggunaan data spasial.

“Data spasialpenting dipergunakan salah satunya dalam mitigasi dan adaptasibencana tak terkecuali bencana non alam Covid-19 ini,” ujar Hasanuddin.

Lebih lanjut pria yang akrab di sapa Hasan tersebut menyatakan bahwa Informasi Geospasial (IG) yang selama ini dikelola oleh BIG diperlukan untuk mendukung berbagai tahapan Manajemen Pengurangan Resiko Bencana (MPRB).

Salah satu hal yang telah dilakukan BIG, ialah penyediaan peta peta dasar, dan beberapa tematik hingga melakukan spasial analisis terkait Covid-19,

“Percepatan penanganan mitigasi pandemi Covid-19 ini bisa kita lakukan, dengan gotong royong pengumpulan satu data antar pemangku kebijakan” tutup Hasan.

Peranan data spasial pada era modern ini sangatlah besar, hal ini membuat Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai lembaga pemerintah yang menyelenggarakan proses dan penyediaan Informasi Geospasial terus melakukan perubahan baik dari segi pembaruan data hingga pengaplikasian data kepada kebijakan, sehingga diharapkan mampu memberi manfaat bagi rekonstruksi pembangunan sosial ekonomi pasca pandemi. (/AR)