RILIS
BIG Gelar Evaluasi Pembangunan Stasiun Pasang Surut InaTEWS
Badan Informasi Geospasial (BIG) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Pembangunan Stasiun Pasang Surut Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024, bertempat di Hotel Novotel Samator Surabaya, pada 18-20 November 2024.
FGD bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan pembangunan stasiun pasang surut InaTEWS yang telah dibangun dari 2019-2024. Total dari 2019-2024, BIG telah membangun 170 stasiun pasang surut. Pada akhir 2024, jumlah stasiun pasang surut terbangun dan yang dikelola BIG berjumlah 290 stasiun. Pada pelaksanannya, pembangunan yang dilakukan menemui beberapa kendala, seperti sulit menemukan platform yang sesuai dan terkait masalah perizinan.
“Sinkronisasi dan harmonisasi bersama mitra pengguna, dan pengelola pelabuhan untuk menjaga keberlangsungan stasiun pasang surut yang telah dibangun penting untuk dilakukan. Maka dari itu FGD ini dilaksanakan sebagai langkah untuk mengatasi hal tersebut,” ujar Kepala BIG, Muh Aris Marfai.
Seiring dengan bertambahnya stasiun pasang surut yang dibangun, maka jarak antara stasiun pasang surut juga semakin rapat. Data pasang surut yang rapat dapat digunakan dalam pemutakhiran model pasang surut dan datum pasang surut.
“BIG selaku wali data dari data stasiun pasang surut memandang perlu untuk duduk bersama dengan instansi mitra produsen stasiun pasang surut, guna merencanakan keberlangsungan dan kebermanfaatan data pasang surut melalui pembentukan kepengurusan Konsorsium Pasang Surut (KomPas) Indonesia,” demikian diungkapkan Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar BIG, Mohamad Arief Syafii.
FGD ini dihadiri oleh Plt. Direktur Sistem Referensi Geospasial BIG, Bayu Triyogo Widyantoro, serta beberapa mitra pengguna/praktisi lintas sektor, seperti: Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Pusat Hidro Oseanografi TNI Angkatan Laut (PushidrosAL), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), PT. Pelabuhan Indonesia, PT. PAL Indonesia mitra pengguna di daerah perwakilan dari Provinsi Jawa Timur dan Bali, seperti Dinas Perhubungan Jawa Timur, Dinas Perhubungan Kabupaten Klungkung, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur, dan perwakilan akademisi dari Universitas di Provinsi Jawa Timur.
Acara memuat tiga sesi diskusi yang terbagi atas beberapa pembicara dari beberapa mitra pengguna. Penyampaian proposal pembentukan Konsorsium Pasang Surut Indonesia juga menjadi salah satu sesi dalam acara FGD. Selain itu, dilaksanakan pula kegiatan kunjungan lapangan ke Stasiun Pasang Surut Taddan-Sampang untuk melihat peralatan pengamatan muka air laut dan proses pengukurannya.
Harapannya, Konsorsium Pasang Surut Indonesia dapat menjadi wadah bagi mitra pengguna dan produsen data pasang surut, untuk berjejaring melalui pertemuan tahunan, dan wadah dalam pemanfaatan data pasang surut secara lebih luas.
Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:
Nama: Bayu Triyogo Widyantoro
Jabatan:Plt. Direktur Sistem Referensi Geospasial
Telp: 0811-8946-071
Email: bayu.triyogo@big.go.id / bayutriyogo81@gmail.com