Cibinong, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) bersama sejumlah kementerian/lembaga (K/L) sepakat mengadakan pertemuan rutin dalam bentuk konsorsium pasang surut (pasut). Pertemuan ini nantinya menjadi wadah membahas segala hal yang berkaitan dengan pasut.
“Ini adalah bentuk komitmen kami untuk melakukan kolaborasi dalam hal berbagi pakai data pasut,” kata Kepala Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika (PJKGG) Gatot Haryo Pramono saat Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) pada Jumat, 22 Maret 2024.
Komitmen tersebut muncul sebagai upaya harmonisasi stasiun pasut di Indonesia. Setiap K/L yang menyediakan data pasut, diharapkan dapat bersinergi menghasilkan data yang dapat digunakan bersama.
“Perlu dilakukan sinkronisasi terkait rencana dari setiap K/L yang akan membangun stasiun pasut, agar tidak ditemukannya duplikasi stasiun pasut pada lokasi yang sama,” jelas Gatot.
Pada kesempatan ini, juga disampaikan jumlah stasiun pasut yang telah dibangun pada 2023, rencana pembangunan stasiun pasut di 2024, dan proyeksi pembangunan stasiun pasut periode 2025-2029. Dibahas pula lokasi pelabuan yang ditemukan multistasiun pasut milik beberapa instansi.
“Kami berharap, kedepannya proses pembangunan stasiun pasut bisa lebih terkoordinasi dengan baik agar tidak terjadi tumpang tindih,” ucap Koordinator Jaring Kontrol Vertikal dan Pasang Surut Bayu Triyogo Widyantoro.
Sebagai informasi, DKT yang diadakan BIG melalui PJKGG tersebut dihadiri sejumlah instansi terkait pengelola stasiun pasut, yaitu Direktorat Kepelabuhanan dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dari Kementerian Perhubungan; Direktorat Kenavigasian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dari Kementerian Perhubungan; Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Deputi Bidang Geofisika, dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika; Pusat Meteorologi Maritim, Deputi Bidang Geofisika, dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika; serta Pusat Hidro-Oseanogerafi Angkatan Laut. (PJKGG/NIN)
