Cibinong, Berita Geospasial – Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Muh Aris Marfai menjadi keynote speaker pada seminar internasional The 4th Geoplanning International Conference 2021 yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Jawa Tengah bekerja sama dengan Universitas Diponegoro (Undip) dan Himpunan Peneliti Indonesia (Himpenindo) Jawa Tengah. Pada kesempatan ini, Aris memaparkan pentingnya data dan Informasi Geospasial (IG) untuk penataan ruang dan pengembangan wilayah.
“Data dan IG sangat membantu mencegah adanya tumpang tindih dalam penataan ruang. Data tematik serta Informasi Geospasial Tematik (IGT) juga dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah tumpang tindih serta mendukung penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) suatu wilayah,” ujar Aris di seminar bertema `Geospatial Technologies, Spatial Planning, and Regional Development in Pandemic Era` yang dilaksanakan secara daring pada Rabu, 25 Agustus 2021.
RDTR merupakan rencana yang memuat ketentuan-ketentuan mengenai penetapan fungsi bagian wilayah. Pada prinsipnya, RDTR juga merupakan rencana tiga dimensi sebagai upaya penetapan penggunaan ruang pada setiap bagian wilayah sesuai dengan fungsinya.
“RDTR ini nantinya berfungsi mengatur dan menata kegiatan fungsional untuk mewujudkan ruang kota yang serasi, seimbang, aman, nyaman, dan produktif,” tegas Aris.
Sebagai informasi, seminar internasional ini menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diwakili oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah H. Taj Yasin Maimoen; Kepala Bappeda Jawa Tengah Prasetyo Aribowo; Walter Timo de Vries dari Universitas Teknik Munich, German; Beniamino Murgante dari Universitas Basilicata, Italia; serta Iwan Rudiarto dari Undip. (BA/NIN)
