Padang - Sumatera Barat, Kegiatan Survei Landas Kontinen di Barat Pulau Sumatera yang dilakukan oleh BIG bekerjasama dengan BPPT, dan mengikutsertakan Kementrian/Lembaga lain seperti PUSHIDROS-TNI AL, Pusat Geoteknologi-LIPIdan mahasiswa telah menyelesaikan survei pada leg 2. Pada tanggal 1 November Kapal BJ1 bersandar untuk kedua kalinya di Pelabuhan Bungus, Sumatera Barat.Selain untukkeperluan memenuhi kebutuhanlogistik dan BBM,juga menjadi kesempatan untukinspeksi pekerjaanoleh Kepala Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai, Yosef Dwi Sigit Purnomo. Hadir dalam inspeksi tersebut Kepala Balai Teksurla BPPT Djoko Nugroho. Inspeksi tersebut dimaksudkan untuk melihat secara langsungkeadaan kapal, progres capaian survei, dan kendala yang dialami selama survei berlangsung di Samudera Hindia.
“Kegiatan Survei Landas Kontinen Barat Pulau Sumatera merupakan pekerjaan yang berkaitan dengan kedaulatan Indonesia dandi BIG merupakan program prioritas nasional. Data hasil kegiatan tersebut akan menjadi salah satu bagian dari dokumen submiisi klaim landas kontinen di luar 200 nautical miles yang akan diajukan ke UNCLCS PBB tahun 2021. Sebagai informasi bahwa Kemenkomarves bersama BIG telah merencakan survei landas kontinen di beberapa wilayah lain yang dinilai potensial untuk diklaim.Pada tahun 2022 akan dilaksanakan Survei Landas Kontinen di Selatan Pulau Sumba dengan harapan kerjasama BIG dengan BPPT masih dapat berlanjut”, ungkap Kepala Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai BIG, Yosef Dwi Sigit Purnomo dalam sambutannya.
Kapal Baruna Jaya 1 telah menyelesaikansurvei leg 2 dengan capaian3009 lineKm dari 4700 lineKm atau 63.7% dari volume yang telah ditetapkan. Survei ini menggunakan multibeam echosounder (MBES) untuk mendapatkan data batimetri di wilayah survei yang direncanakan.
Tidak seperti leg 1 yang sempat diterpa badai besar hingga harus berlindung di teluk semangka, Lampung. Pada leg 2 ini cuaca sangat bersahabat sehingga tidak ada kendala yang berarti dari faktor cuaca, hanya ada perbaikan-perbaikan pada mesin yang dapat diperbaiki langsung dan tidak banyak mempengaruhi waktu survei.
Setelah kapal selesai memenuhi logistik, BBM, dan memeriksa permesinan, kapal akan kembali berlayar untuk menyelesaikan target volume surve. Pada leg 3 nanti, survei akan dilanjutkan pada line 5, line 4, line 3, line 3, line 1, dan akan berlabuh kembali pada tanggal 20 November 2020. Selain target volume, kesehatan juga menjadi hal yang utama, mengingat survei dilakukan di tengah-tengah pandemi covid-19. Untuk mencegah dan memastikan kesehatan para tim survei dan kru kapal, dilakukan cek kesehatan rutin dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Besar harapan terhadap pekerjaan ini untuk kedaulatan Indonesia tanpa mengurangi perhatian terhadap keselamatan, kesehatan tim survei dan kru kapal.
