Cibinong, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) memperoleh peringkat kedua dalam aksi Strategi Nasional (Stranas) Pencegahan Korupsi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pencapaian itu diperoleh dengan skor 83,95 persen, berada satu peringkat di bawah BPJS Kesehatan dengan skor 93,74 persen.
Sedangkan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berada di posisi ketiga dengan skor 77,79 persen. Disusul Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di posisi keempat dengan skor 73,44 persen serta Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada posisi kelima dengan perolehan skor 70,85 persen.
Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, aksi nasional pencegahan korupsi tersebut dilaksanakan oleh 54 kementerian/Lembaga (K/L) dan dilakukan oleh 34 provinsi, 508 kabupaten/kota secara nasional. “Pencapaian aksi Stranas Pencegahan Korupsi secara nasional telah berada di angka 58,52 persen,” lanjutnya saat memberikan sambutan dalam acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi yang disiarkan melalui YouTube KPK pada Rabu, 26 Agustus 2020.
Menurut Firli, enam program dalam Stranas Pencegahan Korupsi masing-masing, yakni utilitasi nomor induk kependudukan; e-katalog dan marketplace untuk pengadaan barang/jasa; keuangan desa; penerapan manajemen antisuap; online sigle submission dengan pemanfaatan peta digital dalam pelayanan perizinan berusaha; serta reformasi birokrasi.
Firli mengingatkan, pencegahan merupakan salah satu aspek yang tidak bisa dilepaskan dari upaya pemberantasan korupsi. "Pemberantasan korupsi tidak hanya melalui penindakan, tetapi juga harus dilakukan secara bersama-sama, baik itu pendidikan masyarakat, pencegahan korupsi, maupun penindakan," tegasnya. (AR/NIN)
