Cibinong, Berita Geospasial - Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) selalu berubah. Garis wilayah negara Indonesia bergeser saat dilakukan penegasan batas wilayah desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, bahkan batas dengan negara tetangga.
Toponimi serta bentuk muka bumi juga dapat berubah akibat bencana alam. Oleh karena itu, Badan Informasi Geospasial (BIG) senantiasa melakukan pemutakhiran Informasi Geospasial (IG) dalam bentuk Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI).
“Updating Peta NKRI merupakan satu dari banyak tugas yang diamanatkan kepada BIG sejak bertansformasi dari Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) pada 2012. Saat ini, tugas utama BIG adalah menyelenggarakan peta dasar dan beberapa peta tematik serta penyebarluasan Informasi Geospasial. Namun, bukan berarti tugas itu mudah karena Indonesia merupakan negara yang sangat besar,” kata Kepala Bidang Promosi dan Kerja Sama BIG Sri Lestari Munajati, saat menerima peserta kunjungan dari SMPIT Raflesia Depok di Kantor BIG, Cibinong, Bogor, Selasa, 13 Februari 2019.
Sebanyak 45 siswa didampingi dua guru hadir di BIG dalam rangka kunjungan edukatif untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Para siswa tersebut berniat mengetahui proses pembuatan peta dan kegunaannya pada kehidupan sehari-hari.
“Kami sangat berterima kasih atas sambutan dan penerimaan BIG. Kunjungan ini merupakan kunjungan rutin setiap tahun,” ujar Adrian Gunawan, perwakilan sekolah.
Memenuhi permintaan peserta, tim teknis BIG memberikan paparan sesuai keahlian masing-masing. Peta dan cara pembuatan serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari disampaikan perwakilan dari Pusat Pemetaan Rupa Bumi dan Toponim (PPRT).
Sedangkan, peta dan atlas untuk mendukung pendidikan Indonesia dijelaskan perwakilan dari Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas (PTRA). Materi terakhir adalah cara mengakses dan menggunakan Ina-Geoportal dari perwakilan Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan IG (PPIG). (UPI/NIN)
