Rabu, 19 Februari 2009, Tim Pra Survei Sumberdaya Alam BAKOSURTANAL, yang terdiri dari dua pusat teknis (PSSDAD dan PSSDAL) di Deputi Bidang Sumberdaya Alam, melakukan silaturahmi dengan Bupati Boalemo, Iwan Bokings.
Pada kesempatan itu, tim BAKOSURTANAL menjelaskan beberapa kajian wilayah di Kabupaten Boalemo. Studi yang akan dilakukan yaitu membangun Sistem Basisdata Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut, sebagai tindak lanjut kegiatan Pengelolaan Pesisir dan Laut (MCRMP) yang telah berakhir tahun 2008 yang lalu. Keberadaan data pesisir dan laut yang telah tersedia di setiap kabupaten pesisir, seperti Boalemo, akan menjadi bermanfaat jika dikemas sedemikian rupa sehingga user friendly, mudah diakses, dan kompatibel untuk berbagai keperluan. Apalagi sangat penting nilainya jika dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan yang berbasis keruangan.
Tim yang dipimpin oleh Khifni Soleman dan Dewayani, menerangkan pula tentang kegiatan Ekspedisi Geografi Indonesia tahun 2009 di Provinsi Gorontalo. Ekspedisi yang telah memasuki tahun kelima ini juga akan menuju Boalemo sebagai wilayah yang menarik untuk ditelaah, baik dari sisi abiotik, biotik, kultur dan dampak lingkungannya. Penelusuran kajian spasial itu akan dilaksanakan oleh BAKOSURTANAL pada pertengahan bulan Maret 2009.
Iwan Bokings sangat mendukung kedua kegiatan tersebut. Bahkan, dengan tanpa segan, Bupati meminta beberapa kepala dinas terkait untuk membantu pelaksanaan kegiatan itu. Iwan Bookings pun menyarankan beberapa topik menarik yang perlu dilihat langsung oleh tim ekspedisi, seperti habitat babi rusa (anoa) di Cagar Alam Nantu.
Demikian halnya, yang tak kalah menarik, menurut Bupati, ke-Bhinekaan Tunggal Ika yang terwujud di Boalemo. Di kabupaten tersebut tedapat etnis dari Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang mendiami lokasi-lokasi transmigasi. Kerukunan hidup di antara suku-suku bangsa di Indonesia itu terwujud dengan nyata di Boalemo.
Pada kesempatan ini pula, Bupati Boalemo ditunjukkan hasil kegiatan ekspedisi pada tahun 2008 yang lalu di Provinsi Sulawesi Selatan. Buku dan peta ekspedisi yang dihasilkan dari kegiatan itu pun diserahkan Khifni Soleman kepada Iwan Bokings.
Oleh Agung Christianto
Berita terkait:
