Jumat, 22 November 2024   |   WIB
en | id
Jumat, 22 November 2024   |   WIB
BIG dan Politeknik Negeri Bengkalis Bersinergi Kembangkan Informasi Geospasial

Cibinong, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan di Kantor BIG, Cibinong pada 5 Juni 2024. Dokumen kerjasama tentang Pemanfaatan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terkait Informasi Geospasial dalam rangka Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di Politeknik Negeri Bengkalis ini ditandatangani oleh Kepala BIG Muh Aris Marfai dan Direktur Polbeng Johny Custer. Dengan adanya kerja sama ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama antara Polbeng dengan BIG selaku penyedia data geospasial.

Direktur Polbeng Johny Custer dalam sambutannya menyampaikan kegiatan yang telah dilakukan oleh Polbeng, antara lain program 'Polbeng Membangun Desa' yang bertujuan untuk mengembangkan potensi desa di Kota Bengkalis. Johny juga memaparkan kebutuhan Polbeng untuk mengadakan magang bagi mahasiswanya, serta diperlukannya sinergi dosen tamu/praktisi untuk memenuhi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Harapannya BIG dapat menyokong Polbeng untuk penyediaan tenaga ahli dalam program-program yang akan dilaksanakan di tahun-tahun mendatang.

“Politeknik Negeri Bengkalis telah melakukan pemetaan tingkat desa sejak tahun 2021 di 25 desa menggunakan pemetaan udara. Selanjutnya, kami berusaha untuk bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk pemetaan lahan hingga rencana tata ruang,” pungkas Johny.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala BIG Muh Aris Marfai menyampaikan sambutan sekaligus menjabarkan tugas pokok BIG. Aris menegaskan bahwa BIG tidak memiliki unit teknis di daerah untuk pembinaan, dan asistensi pemerintah daerah (pemda) untuk pengelolaan Informasi Geospasial (IG) di daerah. Sehingga, lanjut Aris, jejaring perguruan tinggi dibutuhkan sebagai perpanjangan tangan BIG untuk membantu pemda dalam mengelola IG.

“Kebutuhan pemda untuk menyusun peta tata ruang, maupun penataan data geospasial dan asistensi memerlukan tenaga ahli yang kompeten. Sehingga, BIG, melalui perguruan tinggi dapat menyokong pemda agar IG lebih merata, salah satunya melalui program MBKM,” jelas Aris.

Hal lain yang turut disoroti pada sesi diskusi adalah permasalahan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) di daerah. Tenaga kerja muda terampil dalam bidang IG sangat dibutuhkan untuk mengelola dan mendukung perencanaan daerah. BIG siap mendukung program pengembangan SDM bidang IG baik melalui skema pendidikan dan pelatihan maupun bimbingan teknis. Diharapkan dengan adanya pembinaan penyelenggaraan informasi geospasial yang komprehensif, setiap daerah segera memiliki basis data informasi geospasial yang terstandarisasi dan dapat diintegrasikan ke dalam sistem satu data. BIG berkomitmen dan siap mendukung program-program yang dilaksanakan perguruan tinggi untuk meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan IG. (RP/MN)