Jayapura, Berita Geospasial – Menghadapi Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial (Rakornas IG) 2024 yang akan datang, Badan Informasi Geospasial (BIG) salah satunya menyelenggarakan rangkaian Geospatial Nusantara Roadshow (GNR) di lima region. Pada Selasa, 21 Mei 2024, digelar Rapat Koordinasi (Rakor) IG untuk Region Papua dan Maluku bertempat di Jayapura.
“Perkembangan penyelenggaraan IG telah mengalami kemajuan dalam beberapa tahun terakhir, terutama dari sisi teknologi. Namun di tengah perkembangan tersebut tentunya masih ada beberapa permasalahan dalam penyelenggaran IG yang dialami oleh pemerintah daerah, salah satunya adalah penyediaan data IG pada skala besar. Selain itu, keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan dan pengalaman khususnya dalam bidang IG juga perlu mendapat perhatian,” ungkap Pelaksana tugas (Plt.) Asisten 1 Bidang Pemerintah Sekertaris Daerah (Setda) Papua, Yohanes Walilo ketika membuka acara Rakor IG tersebut.
Yohanes menambahkan bahwa melalui rapat koordinasi ini diharapkan dapat mengidentifikasi tantangan sehingga mendapatkan pengalaman terbaik, serta merumuskan langkah konkret untuk meningkatkan penyelenggara IG Regional Papua Maluku.
“Harapannya kami bisa mendapatkan ide atau gagasan, dan saran terbaik yang dapat dijadikan rujukan dalam tindak lanjut dari pelaksanaan IG di masing-masing provinsi maupun kabupaten/kota,” jelas Yohanes.
Kegiatan dilanjutkan dengan paparan kunci yang disampaikan oleh Kepala Pusat Standardisasi dan Kelembagaan Informasi Geospasial (PSKIG) BIG Sumaryono.
“Informasi adalah lentera pada saat kita dalam kegelapan. Pembangunan tanpa menggunakan data dan informasi itu seperti kita berjalan dalam kegelapan tanpa lentera. Data is more valuable than oil. Dengan IG, we can see what others can not see,” ujar Sumaryono.
Sumaryono menyampaikan bahwa IG dipadukan dengan data lain, akan mendukung dalam melihat potensi Papua dan Maluku. Tanah Papua adalah tanah yang penuh dengan sumber daya alam dan SDM. Jika tidak dikelola dengan baik, sumber daya diambil tanpa prinsip-prinsip kelestarian, maka akan mewariskan bencana untuk generasi mendatang.
“Lima pilar infrastuktur (policy, kelembagaan, SDM, data dan teknologi) akan mendukung penyelenggaraan IG mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengelolaan, penggunaan serta penyebarluasan. Ini akan menjadi satu kesatuan penyelenggaraan IG yang tepat guna, dalam rangka menjadi lentera pembangunan Papua dan Maluku,” tandasnya.
Rakor IG Regional Maluku Papua ini dihadiri oleh 100 perwakilan pemerintah daerah (pemda). Kegiatan rakor dilanjutkan dengan diskusi panel. Diskusi panel membahas tentang Pemenuhan SDM Bidang IG, Pengembangan Simpul Jaringan IG, Percepatan Pemetaan Skala Besar, Kebijakan Satu Peta (KSP), serta Integrasi IG dan Data Statistik untuk Perencanaan dan Pembangunan Wilayah
Selain itu, dalam rakor juga terdapat coaching clinic terkait: konsultansi pemetaan tata ruang, konsultansi pemetaan batas wilayah dan toponimi, konsultansi geoportal/akun portal KSP, konsultansi Bhumandala Award/pembangunan simpul jaringan, dan konsultansi pengembangan SDM IG (Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan, Pelatihan & Diklat Geospasial). (MSP/LR)