Sabtu, 23 November 2024   |   WIB
en | id
Sabtu, 23 November 2024   |   WIB
Kolaborasi BIG dan Pushidrosal untuk Mendukung Pemetaan Kelautan Nasional

Nusa Dua, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka menghasilkan Informasi Geospasial (IG) kelautan yang andal dan akurat. Kali ini, BIG meresmikan kolaborasi dengan Pusat Hidro-Oseanografi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Pushidrosal) pada Senin, 4 Maret 2023, bertepatan dengan perhelatan The Sixth Expert Meeting of the Working Group on Marine Geospatial Information and International Seminar on United Nations Global Geospatial Information Management (UN-GGIM) di Bali.

“Kolaborasi ini akan menjadi momentum yang baik dalam upaya untuk mempercepat penyediaan IG yang berkualitas di Indonesia. Kolaborasi ini juga menyiratkan bahwa BIG akan sangat terbuka untuk bersinergi dengan siapa pun yang mau mendukung penyelenggaraan IG di Indonesia,” ujar Kepala BIG Muh Aris Marfai.

Aris meneruskan bahwa kerja sama ini menjadi momentum untuk mengembangkan IG kelautan. Mengingat IG kelautan memiliki banyak pemangku kepentingan, termasuk BIG dan Pushidrosal. Lewat kooperasi ini dapat mengembangkan data batimetri lebih lengkap lagi, bisa dipakai, dan diberdaya-gunakan untuk banyak aspek.

“Hal itu menjadi milestone tersendiri agar bisa melaksanakan dengan baik nantinya. Data batimetri ini penting terutama tidak saja untuk pelayaran, tapi juga untuk pengelolaan sumber daya kelautan di Indonesia,” tutur Aris.

Peresmian sinergi tersebut dilaksanakan melalui penandatanganan dokumen perjanjian kerja sama dimana BIG diwakili oleh Kepala BIG Muh Aris Marfai, sementara Pushidrosal diwakili oleh Komandan Pushidrosal Budi Purwanto. Kerja sama ini dilakukan untuk menyinergikan data dan IG, serta mengembangkan sumber daya manusia untuk mendukung kegiatan pesisir dan laut nasional.

“Perjanjian kerja sama ini merupakan komitmen dari dua institusi pemetaan Indonesia, untuk kita membuat suatu data geospasial yang terintegrasi di lingkup nasional. Dengan demikian kebijakan one map policy, kemudian kebutuhan-kebutuhan lainnya yang terkait dengan kelautan Indonesia dapat terintegrasi,” kata Budi.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan suatu kebanggaan, sekaligus tanggung jawab yang besar. Dimana BIG dan Pushidrosal sebagai dua institusi yang melaksanakan pemetaan kelautan bersekutu untuk menghasilkan IG kelautan.

Adapun sinergi antara sipil dan militer ini sendiri rencananya akan berlangsung selama tiga tahun. Kolaborasi ini mencakup kerja sama dalam bentuk pertukaran dan pemanfaatan data dan/atau IG; penyelenggaraan survei dan pemetaan; pemanfaatan Infrastruktur IG; pengembangan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia; pemanfaatan sarana dan prasarana; serta sosialisasi dan publikasi hasil kegiatan bersama. (AHM/LR)