Kamis, 14 November 2024   |   WIB
en | id
Kamis, 14 November 2024   |   WIB
BIG Targetkan Penyelesaian Peta Dasar Skala Besar Wilayah Sulawesi pada 2024

Makassar, Berita Geospasial - Badan Informasi Geospasial (BIG) menargetkan penyelesaian peta dasar skala besar wilayah Sulawesi pada 2024. Sulawesi dipilih karena rawan gempa bumi akibat adanya beberapa sesar atau patahan, seperti Sesar Gorontalo, Amurang, Bolaang Mongondow, Airmadidi, dan Sesar Walanae.

“Peta dasar skala besar ini akan sangat berguna untuk mitigasi dan tanggap darurat bencana. Dengan peta skala 1:5.000, kita bisa melihat area terdampak bencana,” kata Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial (IIG) BIG Ibnu Sofian saat Kick Off Pelaksanaan Penyediaan Peta Dasar Skala Besar Wilayah Sulawesi di Makassar, Sulawesi Selatan pada Selasa, 27 Februari 2024.

Penyediaan peta dasar skala besar tersebut sejalan dengan agenda nasional dalam peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim. Peta dasar skala besar, lanjut Ibnu, dapat membantu pemerintah daerah (pemda) dalam menentukan lokasi evakuasi yang akan mengurangi kerugian materiel.

"Karena peta dasar skala besar ini bisa digunakan untuk menentukan shelter-nya dibangun di mana, dan jenis bangunan seperti apa. Itu bisa kita ketahui," ungkapnya.

Selain itu, peta dasar skala besar juga bermanfaat sebagai sistem pendukung dalam mengambil kebijakan terkait pembangunan ekonomi, sosial budaya, dan ketahanan nasional. Hal ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk konflik tumpang tindih lahan.

Terlebih, peta dasar skala besar 1:5.000 telah menjadi menjadi kebutuhan mendesak untuk mendukung program pembangunan nasional dan landasan penerapan program Online Single Submission (OSS). OSS bertujuan untuk menyederhanakan proses perizinan, salah satunya dengan menjadikan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sebagai acuan pemberian izin usaha.

“Dalam penyusunannya, RDTR mensyaratkan penyediaan peta dasar skala besar 1:5.000. Nantinya, ketersediaan peta dasar skala besar memungkinkan adanya optimalisasi pendapatan melalui potensi pajak dan retribusi daerah,” jelas Kepala BIG Muh Aris Marfai.

Namun, ketersediaan peta dasar skala besar untuk seluruh wilayah darat Indonesia saat ini baru mencapai 2,5 persen. Karena itu, diperlukan upaya percepatan penyediaan peta dasar skala besar untuk seluruh wilayah Indonesia.

Aris memaparkan bahwa BIG akan melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan lapangan untuk penyediaan peta dasar skala besar di Sulawesi pada 2024, seperti pengumpulan data geospasial dasar menggunakan pesawat berawak; pemasangan titik kontrol tanah dengan survei pengamatan global navigation satellite system (GNSS); uji akurasi geometri dan tematik; serta pengumpulan nama rupabumi (toponim). Berbagai kegiatan tersebut tentunya membutuhkan peran serta dari berbagai pihak, terutama pemda.

“Oleh karena itu, saya berharap acara kick off ini dapat menjadi momentum yang memotivasi dan menyatukan langkah kita semua untuk menggerakkan penyelenggaraan Informasi Geospasial (IG), dalam mewujudkan Sulawesi yang maju, serta pembangunan berkualitas,” pungkas Aris.

Sebagai informasi, Kick Off Pelaksanaan Penyediaan Peta Dasar Skala Besar Wilayah Sulawesi dihadiri Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat Jayadi Nas, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum Dan Politik Kota Makassar Andi Irwan Bangsawan, serta sejumlah perwakilan pemda di seluruh wilayah Sulawesi. (NIN/LR)