Sabtu, 23 November 2024   |   WIB
en | id
Sabtu, 23 November 2024   |   WIB
Menuju Indonesia Emas 2045: Penghargaan Bhumandala Hilirisasi Inovasi Pemanfaatan IG

Bogor, Berita Geospasial – Memasuki tahun keempat Penghargaan Bhumandala Inovasi Pemanfaatan Informasi Geospasial (IG), terdapat peningkatan pengembangan dan penerapan inovasi pemanfaatan IG pada pemerintah daerah (pemda). Sebagai rangkaian dari tahapan kegiatan Bhumandala, Badan Informasi Geospasial (BIG) mengundang enam peserta dari setiap perwakilan Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten untuk mengikuti tahap verifikasi dalam bentuk Focussed Group Discussion (FGD) pada Kamis (5/10/2023) di Hotel Santika, Bogor.

Terdapat 12 inovasi aplikasi dari perwakilan pemda di Indonesia yang dipaparkan pada FGD tersebut. Salah satu inovasi aplikasi adalah Sistem Informasi Geografis Berbasis 3D City Model dari Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Kota Bandung.

“Aplikasi ini berfungsi untuk mendeteksi dini terhadap pengendalian pemanfaatan ruang, sedangkan manfaat utamanya untuk membantu keakurasian perhitungan awal ukuran dimensi objek pajak, terutama hotel dan rumah sakit dalam bentuk model 3D yaitu luas, ketinggian, dan jumlah lantai tanpa kita datang langsung ke lapangan. Sehingga lebih efisien dalam operasional,” ungkap Bambang Suhari, Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Kota Bandung.

Selanjutnya Bambang menjelaskan bahwa sejak aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis 3D City Model dibangun pada tahun 2021, terjadi peningkatan penerimaan pajak bumi dan bangunan kota Bandung sebesar 6,11%.

“Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dihimpun oleh Pemerintah Kota Bandung dalam bentuk pajak akan kembali lagi pada masyarakat guna membangun fasilitas dan mensejahterahkan masyarakat,” jelasnya.

Kemudian ada juga inovasi aplikasi SATU NIK dari Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Muhammad Arly dari Pemkab Hulu Sungai Selatan menjelaskan bahwa aplikasi ini digunakan sebagai pelayanan dasar dan pelayanan infrastruktur. Misalnya terkait: Penerangan Jalan Umum (PJU), terkait detail bangunan, dan untuk melengkapi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

“Dengan menggunakan aplikasi SATU NIK, pemerintah dapat mencari tahu permasalahan pembangunan yang terjadi, seperti masalah stunting. Dengan menggunakan aplikasi ini, kita dapat mengetahui atribut penyebab stunting, lalu memperbaiki atribut tersebut agar tidak melekat lagi, dan hasilnya angka stunting akan turun,” ungkap Arly.

Adapun 10 inovasi aplikasi lainnya yaitu Terus Terang Terang Terus (4T), Sistem Informasi Kebencanaan Kabupaten Sleman, Sistem Informasi Tanah Aset Sragen (SI INTAN ASRI), Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Terpadu dan Terintegritas (SILANGKAR), Kesehatan Ibu dan Anak Online dan Home Visit (KILAO HATI), Aplikasi Permasalahan Pemukiman Kumuh (DIKAYUH BAIMBAI), Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perumda Air Munum Tirta Serambi Kota Padang Panjang (SIMPEL), Comprehensive Geospatial Information System (CGIS), Sistem Informasi Lacak Armada (SILACAK), dan Gapura Aksesbilitas Terintegrasi Pemanfaatan Tata Ruang Kota Yogyakarta (GATRA MATRA).

Sebagai infomasi tambahan, sebelumnya telah dilaksanakan juga tahap verifikasi bagi kementerian/lembaga dan pemerintah provinsi pada Rabu, 4 Oktober 2023, di tempat yang sama. Setelahnya penyerahan penghargaan Bhumandala akan diberikan pada tanggal 6 November 2023 di Bali. (SMN/LR)