Kamis, 14 November 2024   |   WIB
en | id
Kamis, 14 November 2024   |   WIB
Urgensi Survei Gaya Berat Absolut di Sumatera

Bandar Lampung, Berita Geospasial - Badan Informasi Geospasial (BIG) melalui Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika (PJKGG) terus memperbarui data Jaring Kontrol Gaya Berat Nasional (JKGN) dengan melaksanakan survei gaya berat absolut di 11 kota di Sumatera. Data gaya berat dan koordinat yang dihasilkan JKGN dapat dijadikan referensi dalam pengumpulan data geospasial untuk mendukung pemodelan geoid Indonesia.

“Hal ini dilakukan agar seluruh data gaya berat di Indonesia mengacu pada satu referensi yang sama,” terang Koordinator Survei Gaya Berat Absolut Tunjung Wismadi.

Menurut Tunjung, PJKGG terakhir kali melaksanakan pemutakhiran nilai Gaya Berat Utama (GBU) pada 2018. Setiap lima tahun sekali perlu dilakukan pengukuran berkala nilai gaya berat untuk memperbaharui JKGN, karena Indonesia berada di wilayah dengan tektonik aktif.

“Gaya berat menjadi tonggak bagi berbagai kegiatan survei dan pemetaan di Indonesia, seperti mitigasi bencana, konstruksi, hingga eksplorasi. Tingginya pemanfaatan data gaya berat memerlukan sumber nilai yang valid dan terbaru,” ucap Tunjung.

Lokasi pertama yang disinggahi tim survei gaya berat BIG adala Lampung. Survei dilakukan di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara Radin Inten.

Survei gaya berat di Sumatera akan dilakukan pada periode Juli-Agustus. Tidak hanya Sumatera, survei juga akan dilakukan di Pulau Nias dan Bangka.

“Hasil survei ini diharapkan bisa mendapatkan nilai yang bisa dijadikan nilai acuan gaya berat di Sumatera,” ungkap Tunjung.

Tunjung menambahkan, data yang didapatkan dari survei ini adalah nilai gaya berat independen, absolut, dan tidak bergantung dengan titik lain. Maka dari itu, nilai gaya berat ini diperlukan pemerintah, instansi yang terkait dengan survei gravitasi dan eksplorasi, hingga masyarakat.

“Mereka sangat membutuhkan ini (nilai gayaberat), apalagi alat untuk (gaya berat absolut) ini hanya ada satu di Indonesia (yang dimiliki BIG). Maka mereka betul-betul membutuhkan hasil dari pengukuran ini,” tutup Tunjung.

Sebagai informasi, data terkait JKGN dapat diakses di https://srgi.big.go.id, (FRH/NIN)