Kamis, 14 November 2024   |   WIB
en | id
Kamis, 14 November 2024   |   WIB
Humas BIG Turut Masifkan Program Konversi Motor Listrik

Tangerang Selatan, Berita Geospasial - Konversi motor listrik merupakan langkah penting dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan menangani perubahan iklim global. Penggantian motor bahan bakar fosil konvensional dengan motor listrik yang ramah lingkungan dapat mengurangi polusi udara, dan tentunya penghematan bahan bakar.

Humas Badan Informasi Geospasial (BIG) turut serta dalam acara Forum Bakohumas dengan tema `No Emisi, Yes Konversi` untuk menyukseskan program nasional konversi motor listrik (12/6). Program ini melibatkan berbagai upaya, mulai dari penyediaan insentif bagi konsumen, pengembangan infrastruktur pengisian, hingga edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.

“Dengan menggantikan motor bahan bakar fosil konvensional dengan motor listrik yang ramah lingkungan, kita dapat bergerak menuju transportasi yang berkelanjutan,” demikian disampaikan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kasong pada sambutannya.

Usman juga menjelaskan bahwa forum ini akan membahas langkah yang telah diambil, tantangan yang dihadapi, serta potensi manfaat yang dapat diperoleh. Menurutnya, peran humas pemerintah sangat krusial dalam mendukung implementasi Program Kendaraan Bermotor Listrik, agar proses peralihan pemakaian BBM menjadi listrik dapat sesuai target yang direncanakan.

Humas pemerintah, sambung Usman, dibutuhkan untuk mengedukasi publik guna menumbuhkan kesadaran dan pemahaman yang baik tentang urgensi dan manfaat program konversi motor listrik. Pemerintah pun terus melakukan upaya percepatan membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia serta mendukung rencana aksi transisi energi menuju energi bersih.

“Pemerintah memberikan insentif bagi masyarakat yang ingin melakukan konversi motor BBM ke listrik,” ujar Staf Ahli Bidang Perencanaan Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yudo Dwinanda Priaadimasih.

Adapun insentif yang diberikan pemerintah berupa bantuan sebesar Rp 7.000.000 per unit. Sementara target penerima bantuan di 2023 sebanyak 50.000 unit dan tahun depan menjadi 150.000 unit. Yudo menegaskan bahwa untuk mencapai target tersebut dibutuhkan dukungan dan kolaborasi antar berbagai pihak.

“Kementerian Perhubungan dan Polri sebelumnya telah menyatakan dukungannya terhadap program konversi motor listrik dan kami sangat mengapresiasi karena hal tersebut. Dan itu sangat berarti sekali bagi kami,” pungkasnya. (NIN/LR)