Jakarta, Berita Geospasial – Data menjadi sesuatu yang sangat penting dalam pelaksanaan berbagai kegiatan, termasuk di bidang pengawasan dan pembangunan nasional. Data spasial menjadi salah satu informasi yang digunakan untuk menyusun perencanaan yang berkualitas, terukur dan terarah.
“Kami sangat berterima kasih, karena BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) di pusat dan daerah sudah diberikan akses untuk menggunakan data (spasial) dari Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk pelaksanaaan pengawasan,” kata Deputi Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan BPKP Iwan Taufiq Purwanto dalam paparannya pada acara Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial (Rakornas IG) di Jakarta, Senin, 20 Maret 2023.
Namun, lanjut Iwan, perlu dilakukan peningkatan kapabilitas dan kompetensi untuk bisa menggunakan teknologi informasi dan mengakses data yang ada dalam melaksanakan pengawasan yang menjadi tugas BPKP ini. Sebab pihaknya tidak hanya melihat data yang ada, tapi juga mendalaminya. “Dari beberapa contoh kasus, kami mengetahui tenyata banyak data yang belum diupdate dan terintegrasi. Apa yang kita temukan, kita sampaikan pada stakeholder untuk dilakukan perbaikan. Saat ini, data yang ada sudah sangat dinamis dan ada saling kontrol. Ini membuat pengawasan yang kita lakukan lebih mudah dan tindakan perbaikan yang dilakukan juga semakin baik,” ujar Iwan.
Iwan mengakui, jika data spasial dari BIG bisa mempercepat hasil audit dan membantu dalam mengambil keputusan. “Kita bisa menggunakan kekuatan data dari BIG untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan planning, organizing, actuating, dan controlling,” tegasnya.
Menurut Iwan, tantangan yang dihadapi BIG ke depan adalah kemudahan akses data. Selain itu, juga perlu adanya sinkronisasi data antarunit. “Kita perlu menciptakan data tunggal untuk kepentingan nasional, sehingga bisa mencegah kebingungan publik maupun pemerintah selaku eksekutor dan regulator, mempersingkat proses birokrasi, memberikan kepastian data bagi pengambil keputusan, dan mendukung percepatan transformasi digital,” pungkasnya.
Sebagai informasi, sesi paparan pada Rakornas IG 2023 juga menghadirkan Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik Badan Pusat Statistik Imam Machdi serta Bupati Kubu Raya Muda Mahenrawan sebagai narasumber. Keduanya membahas kaitan antara Informasi Geospasial (IG) dengan data yang dihasilkan dan dikelola masing-masing.
Sesi paparan sekaligus menjadi penutup Rakornas IG 2023 yang mengangkat tema `Implementasi Integrasi Geospasial Statistik untuk Akselerasi Pembangunan Nasional.` Tema tersebut dipilih untuk mendukung program Global Statistical Geospatial Framework (GSGF) yang dipublikasikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain itu, juga dalam rangka memastikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dapat kita raih pada 2030. (NIN/MN)