Minggu, 24 November 2024   |   WIB
en | id
Minggu, 24 November 2024   |   WIB
Kepala BIG: Integrasi Data Spasial untuk Pembangunan Berkelanjutan

Bengkulu, Berita Geospasial – Informasi Geospasial (IG) memiliki peran dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. IG banyak dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan kegiatan perencanaan tata ruang, sekaligus sebagai resolusi untuk penyelesaian konflik tata ruang. Hal itu disampaikan oleh Kepala BIG Muh Aris Marfai dalam kuliah tamu di Universitas Bengkulu (UNIB) pada Selasa (21/2/2023).

Kegiatan yang merupakan kerja sama antara Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan UNIB tersebut berlangsung di di Gedung Layanan Terpadu UNIB. Hadir sebagai narasumber, Aris memaparkan materi bertajuk Pemanfaatan Informasi Geospasial dalam Penataan Ruang Berkelanjutan.

“Informasi Geospasial sangat signifikan dibutuhkan untuk pembangunan nasional di berbagai sektor. Mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, hingga pengendalian. Data dan IG yang dapat dimanfaatkan diantaranya adalah jaring kontrol geodesi; data geospasial berupa foto udara, citra satelit, Lidar, dan IFSAR; peta dasar (RBI); dan IG Tematik,” ujar Aris.


Lebih jauh Aris menjelaskan mengenai dukungan IG dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).Sedikitnya 12 dari 17 tujuan SDGs membutuhkan dukungan dari IG dengan tiga pilar utama, yaitu: pembangunan sosial, pembangunan ekonomi, dan pembangunan lingkungan. Keberadaan IG perlu diintegrasikan dengan data statistik, data keuangan dan data lainnya sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Aris juga menyampaikan beberapa contoh integrasi data spasial dan statistik untuk SDGs yang telah dilakukan oleh BIG.

“BIG telah bekerjasama dengan BPS untuk melakukan integrasi data spasial - statistik untuk pemetaan capaian SDGs sampai ke level desa.Selain itu, juga telah dilaksanakan kegiatan sinergi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam memetakan hasil kegiatan Pendataan Keluarga 2021. Pemetaan pada level administrasi yang lebih kecil dapat menunjukan wilayah-wilayah prioritas untuk ditangani,” ungkap Aris.

Adapun kegiatan kuliah tamu ini diikuti oleh kurang lebih 200 mahasiswa dan dosen UNIB yang diantaranya berasal dari Fakultas Kehutanan, Fakultas Kelautan, dan Fakultas Informatika. Mahasiswa menyimak materi yang disampaikan dengan antusias dan mengajukan berbagai pertanyaan yang dijawab secara komprehensif oleh Aris. Kuliah tamu ini merupakan rangkaian dari kegiatan penandatanganan kerja sama antara BIG dengan UNIB yang telah dilaksanakan pada sesi pagi sebelumnya di Ruang Rektorat UNIB. (MN/LR)