Jakarta, Berita Geospasial – Sebagai penyelenggara utama Informasi Geospasial (IG) di Indonesia, Badan Informasi Geospasial (BIG) dalam melaksanakan tugasnya di lapangan banyak berinteraksi dengan berbagai pihak, baik dari kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah. Salah satu yang banyak berinteraksi ketika kegiatan di lapangan adalah dengan Direktorat Wilayah Pertahanan (Dit Wilhan) Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI. Berangkat dari hal tersebut, pada Senin, 16 Januari 2023, BIG yang diwakili oleh Kepala Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai (PKLP) Yosef Dwi Sigit Purnomo (Sigit) bersama Kepala Pusat Penelitian, Promosi dan Kerja Sama (PPKS) Suprajaka dan tim berkunjung kantor Dit Wilhan Kemhan di Jakarta.
Rombongan BIG diterima oleh Direktur Wilhan Laksamana Pertama Idham Faca beserta jajarannya. Pada kesempatan ini Sigit menyampaikan bahwa di BIG, khususnya di PKLP, terdapat kegiatan pemetaan garis pantai. Dipaparkan bahwa poin penting dalam kegiatan tersebut adalah pengurusan perizinan yang memerlukan waktu dan alur prosedur yang tidak seragam.
"Melalui koordinasi ini kami harapkan ada kerja sama antara BIG dan Dit Wilhan untuk mempercepat prosedur perizinan dan terdapatnya alur prosedur perizinan satu pintu antara BIG dan Dit Wilhan ke depannya,” tandas Sigit.
Lebih lanjut, Sigit mengungkapkan bahwa bila sudah ada kerja sama, akan lebih mudah dikenali juga bahwa dari BIG merupakan entitas dari pemerintah yang bergerak di bidang pemetaan. Diharapkan proses perizinan dapat lebih tertib dan rapi administrasi, tentunya lebih cepat melalui payung kerja sama, karena kegiatan pemetaan akan dilaksanakan BIG setiap tahun. Kemudian hasil pemetaan data dari BIG juga bisa digunakan oleh Kemhan melalui mekanisme kerja sama atau tarif Nol Rupiah (data yang dapat diakses).
Hal senada disampaikan oleh Suprajaka, bahwa ruang lingkup kerja sama dengan BIG juga bisa diperluas mulai dari bidang Informasi Geospasial (IG) Dasar, IG Tematik, hingga Infrastruktur IG.
“Tidak hanya terkait perijinan, tapi juga tentang data tematik (untuk Kebijakan Satu Peta) dan peningkatan sumberdaya manusia melalui pendidikan dan pelatihan IG,” tandas Suprajaka.
Pertemuan kemudian dilanjutkan dengan diskusi terkait prosedur survei udara menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Dimana jenis wahana yg sering digunakan oleh BIG adalah jenis Vertical Take-Off and Landing (VTOL) dengan pilot sudah tersertifikasi dari Kemenhub.
Pada akhir acara, Idham Faca memberikan rekomendasi tindak lanjut terkait kerja sama antara BIG dengan Dit Wilhan Kemhan, bahwa proses kerja sama akan diinisiasi. Selain itu, saat ini meskipun belum ada kerja sama, Dit Wilhan Kemhan akan tetap mendukung BIG untuk melaksanakan tugas dan programnya sesuai prosedur lembaga pemerintah. (ATM/LR)