Minggu, 24 November 2024   |   WIB
en | id
Minggu, 24 November 2024   |   WIB
BIG Gelar Forum Konsultasi Publik untuk Menyerap Aspirasi Pengguna Layanan

Jakarta, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) kembali melaksanakan Forum Konsultasi Publik (FKP) pada Rabu, 16 November 2022. Kegiatan ini sebagai upaya pelayanan publik yang optimal kepada masyarakat, serta perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,

FKP ini merupakan yang kedua kalinya selama 2022. Kali ini, FKP mengangkat tema `Pelayanan Informasi Geospasial Tematik untuk Tata Ruang dan Kebijakan Satu Peta`.

Kepala Pusat Penelitian, Promosi, dan Kerja Sama Suprajaka dalam sambutannya mengatakan, Unit Penyelenggara Pelayanan Publik wajib mengikutsertakan masyarakat dalam penyelenggaraan FKP untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. “Peran serta masyarakat penting sebagai upaya membangun sistem penyelenggaraan pelayanan publlik yang adil, transparan, dan akuntabel,“imbuhnya.

Sementara itu, Emida Suparti dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) mengatakan bahwa penyelenggaraan FKP akan lebih baik apabila dapat diselenggarakan sebanyak dua kali dalam satu tahun. “Kegiatan FKP secara umum sangat bermanfaat untuk menyelaraskan kemampuan penyelenggara layanan, dengan harapan meminimalisasi dampak kebijakan yang merugikan public,” tegasnya.

Sebagai informasi, FKP merupakan sarana menyerap aspirasi masyarakat. Selain itu, juga sebagai proses koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas pelayanan publik.

Hadir sebagai narasumber FKP, yaitu Kepala Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik Lien Rosalina dan Kepala Pusat Tata Ruang dan Atlas Khafid. FKP diikuti 20 peserta dari berbagai stakeholder pengguna layanan Informasi Geospasial (IG), seperti Kementerian Pertanian; Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG); Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas); Pemerintah Provinsi Jawa Barat; Universitas Pertahanan; Majalah Sains Indonesia; serta PT Hutama Karya. (FP/NIN)