Selasa, 12 November 2024   |   WIB
en | id
Selasa, 12 November 2024   |   WIB
Integrasi Informasi Geospasial Mendukung Keamanan Wilayah Laut Indonesia

Jakarta, Berita Geospasial - Wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke terdiri dari perairan dan laut yang sangat luas. Teritori keamanan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam laut di wilayah perairan dan laut Indonesia membutuhkan perencanaan yang komprehensif. Data dan informasi geospasial menjadi penting dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan wilayah termasuk pengamanan wilayah laut.

Untuk itu, Kepala Badan Informasi Geospasial Muh Aris Marfai melakukan kunjungan kerja ke Kantor Badan Keamanan Laut (Bakamla) di Jakarta pada Rabu, 24 Agustus 2022. Pada kesempatan ini, Kepala BIG beserta rombongan diterima oleh Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Aan Kurnia beserta jajarannya.

Laksamana Madya TNI Aan Kurnia menyampaikan Bakamla memiliki tugas besar dalam melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Keamanan Keselamatan dan Penegakan Hukum di Laut. Salah satu kegiatan yang dikerjakan adalah integrasi sistem informasi antar kementerian/lembaga negara.

“Pemerintah Indonesia harus bekerja bahu membahu untuk mengelola wilayah laut Indonesia. Perairan laut Indonesia sangat luas dan kita tidak dapat bekerja sendiri-sendiri. Tujuannya satu, untuk NKRI,” jelas Aan.

Sejalan dengan hal itu, Kepala BIG menyambut baik rencana kerja sama yang akan dilakukan oleh kedua belah pihak. Aris menyampaikan, BIG memiliki data dan informasi geospasial terkait perairan dan laut yang dapat digunakan dalam pengelolaan wilayah Indonesia. Selain peta dasar, BIG juga menghasilkan peta batimetri, informasi pulau, batas laut, landas kontinen, dan data pasut. Di samping itu, BIG mengelola stasiun InaCORS (Indonesia Continuously Operating Reference Station) yang digunakan untuk kegiatan survei, pemetaan, serta dapat dimanfaatkan untuk monitoring bencana gempa bumi dan mendukung Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina-TEWS).

“BIG sangat terbuka untuk melakukan kerja sama dengan Bakamla. Data dan informasi geospasial yang dihasilkan BIG dapat digunakan oleh Bakamla untuk melakukan pengamanan wilayah laut Indonesia,” ujar Aris.

Kegiatan diskusi kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Pusat Komando dan Kendali (Puskodal) Bakamla. Dalam kunjungan kali ini, Kepala BIG didampingi Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim Ade Komara, Kepala Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai Yosef Dwi Sigit, Koordinator pemetaan batas negara Pusat Pemetaan Batas Wilayah Eko Artanto, Plh. Kepala Pusat Penelitian Promosi dan Kerja Sama Mone Iye Cornelia, dan perwakilan dari Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika. (MAD/MN)