Minggu, 24 November 2024   |   WIB
en | id
Minggu, 24 November 2024   |   WIB
Urgensi Penetapan dan Penegasan Batas Desa di Kabupaten Lamongan

Lamongan, Berita Geospasial – Penetapan dan penegasan batas desa di berbagai wilayah di Indonesia sangat penting untuk dilakukan, tak terkecuali untuk wilayah Kabupaten Lamongan. Penetapan dan penegasan batas ini nantinya akan menjadi dasar dalam perencanaan pembangunan di daerah. Berangkat dari hal tersebut, Badan Informasi Geospasial (BIG) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Informasi Geospasial (IG) dengan tajuk Bakti Inovasi “Sosialisasi Pemetaaan Batas Desa/Kelurahan”.

Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Grand Mahkota Lamongan pada tanggal 8 Agustus 2022 ini dibuka dengan sambutan oleh Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial (IIG) BIG Ibnu Sofian dan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan M. Fahrudin Ali Fikri.

Dalam kegiatan Bakti Inovasi ini, Widyaiswara Utama BIG Sugeng Prijadi memaparkan pentingnya peranan IG dalam percepatan delineasi batas desa.

“Jumlah desa/kelurahan di Indonesia terus bertambah. Laju pemekaran desa yang meningkat dari tahun ke tahun, juga hampir seluruhnya tidak didahului dengan penetapan, serta penegasan batas desa. Oleh karena itu, peranan Informasi Geospasial sangat penting untuk mendukung pembangunan wilayah Indonesia,” ujar Sugeng kepada peserta.

Sugeng kemudian menjelaskan terkait pemetaan batas desa Kabupaten Lamongan, upaya percepatan penataan batas dengan metode kartometrik, delineasi batas desa kartometrik, status batas desa/kelurahan, kondisi data hasil delineasi (upaya pembuatan garis batas untuk membentuk dan menandai sebuah objek atau wilayah tertentu pada peta), riwayat permohonan data dan unsur kebaruan/inovasi dalam pemetaan batas desa.

Pada kesempatan yang sama, anggota DPR RI Dyah Roro Esti Widya Putri yang turut hadir menyoroti perlunya penentuan batas desa di Indonesia pada sambutannya.

“Pada umumnya, batas daerah di Indonesia masih menggunakan batas alam atau buatan. Data-data tentang informasi geospasial memiliki peran penting, karena berkaitan dengan positioning Indonesia sebagai sebuah negara yang terletak di perlintasan benua dan memiliki posisi yang strategis,” tutur Dyah.

Dyah juga menjelaskan bahwa pemetaan wilayah Indonesia, hingga struktur topografi dan berbagai potensi, termasuk potensi bencana, dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan pemanfaatan wilayah, seperti: Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), menentukan wilayah jalur hijau sebagai buffer zone untuk lingkungan, atau juga untuk perdagangan, perumahan, dan lain-lain.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi tanya jawab dengan para peserta yang hadir. Adapun pada kegiatan ini peserta berasal dari para kepala desa dan perwakilan pemerintah daerah setempat. Setelahnya kegiatan Bakti Inovasi ditutup dengan pemberian cinderamata dari BIG, serta sesi foto bersama. (ANS/LR)