Berita Geospasial, Bandung - The 16th South East Asian Survey Congress (SEASC) menjadi momen penting untuk meningkatkan literasi geospasial di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh SekretarisIkatan Surveyor Indonesia (ISI) Amri Chatib di hadapan media, Selasa, 2 Agustus 2022 di Hotel Transluxury, Bandung.
Amri mengatakan kesadaran semua pihak terdiri dari pemerintah, industri, dan akademisi informasi geospasial sangat penting untuk kelangsungan pembangunan yang berkelanjutan.
“Untuk itu kami berharap teman media menginformasikan mengenai industri geospasial yang sangat penting ini. Dari kegiatan SEASC ini kami akan mengidentifikasi tantangan yang kita hadapi dan bagaimana cara menyelesaikan masalah itu. Hasilnya nanti adalah rekomendasi bagi pengembangan penyelenggaraan informasi geospasial nasional,” tutur Amri.
Sementara itu, Kepala Pusat Standardisasi dan Kelembagaan Informasi Geospasial Badan Informasi Geospasial (BIG) Sumaryono menjelaskan bahwa saat ini kita sudah mulai melihat bagaimana pentingnya informasi geospasial.
“Terbukti dari aspek kebijakan, kita sudah punya Undang-Undang Informasi Geospasial juga Perpres Satu Data Indonesia untuk mendukung segala aspek pengelolaan wilayah, pengelolaan ruang sebagai bentuk pelayanan yang baik bagi masyarakat,” jelas Sumaryono.
Sumaryono juga mengungkapkan bahwa sektor bisnis geospasial sedang menggeliat.
“Di hilir sudah banyak aplikasi memanfaatkan informasi geospasial, BIG dan seluruh stakeholder harus mampu menangkap momen penting ini sehingga terus mengikuti cepatnya perkembangan tersebut,” tutur Sumaryono.
Pada kesempatan yang sama, Dekan Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung Soni Darmawan menjelaskan bagaimana perguruan tinggi ikut mendukung penyelenggaraan informasi geospasial nasional.
“SDM menjadi pilar yang penting dalam infrastruktur informasi geospasial. Perguruan tinggi menghasilkan lulusan untuk mendukung kegiatan dan kebijakan yang ditetapkan BIG,” tutur Soni.
Soni mengungkapkan akan mendukung dengan lulusan yang sesuai dengan standar kualifikasi kerja di bidang informasi geospasial.
“ Kami berusahan untuk mencetak lulusan siap pakai, yang bisa diimplementasikan pada kegiatan di BIG dan industri, kami harap IG akan berkembang dan dapat dimanfaatkan seluasnya oleh masyarakat Indonesia,” ujar Soni. (MAD/LR)