Cibinong, Berita Geospasial – Pemanfaatan dan pengembangan bersama terkait Informasi Geospasial (IG) penting untuk dilakukan. Terutama dalam rangka untuk mendukung pembangunan nasional dan meningkatkan kualitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai penggerak utama penyelenggaraan informasi geospasial di Indonesia.
Demikian disampaikan Kepala BIG Muh Aris Marfai dalam acara penandatanganan dokumen nota kesepakatan antara BIG dengan Institut Teknologi Nasional (ITENAS) pada Rabu, 22 Juni 2022.
“BIG sendiri kewalahan untuk melihat perkembangan yang sangat expand ini, kami berharap perguruan tinggi menuturi BIG terkait perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ungkap Aris kepada para hadirin pada acara tersebut.
Dijelaskan pula oleh Aris bahwa dalam menyelenggarakan IG banyak data dukung yang digunakan. Apalagi BIG memiliki banyak stasiun pasang surut dan Continuously Operating Reference Station (CORS) yang jumlahnya terus bertambah.
“Data ini luar biasa dan dapat digunakan oleh mahasiswa untuk penelitian. Data tersebut juga dapat diakses tanpa biaya,” tandas Aris.
Ruang lingkup untuk nota kesepakatan antara BIG dan ITENAS sendiri mencakup: penyelenggaraan informasi geospasial; kajian dan implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang informasi geospasial; peningkatan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia terkait informasi geospasial; diseminasi informasi terkait bidang informasi geospasial untuk mendukung kegiatan pengabdian pada masyarakat; dan kegiatan lain yang disetujui ke depannya.
“Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang berjalan di ITENAS. Dimana salah satu penerapan dari program ini adalah sistem magang satu semester bagi mahasiswa di industri terkait”, ujar Meilinda Nurbanasari Rektor ITENAS dalam sambutannya.
Hal ini tidak lepas dari kebutuhan atas lulusan geodesi untuk mengisi formasi surveyor pemetaan yang sangat tinggi, seiring dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi terkait dengan keilmuan geodesi. Diungkapkan oleh Meilinda bahwa kebutuhan yang sangat tinggi ini menjadi tantangan bersama yang diharapkan dapat dipenuhi oleh ITENAS, sehingga ke depannya dapat diserap oleh para stakeholder.
“Sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, ITENAS mengemban amanah yang tidak bisa dikerjakan sendiri untuk mewujudkannya,” tutur Meilinda.
Dengan terlaksananya program MBKM melalui kerja sama yang terjalin dengan BIG, diharapkan mampu mengenalkan lingkungan kerja di bidang geodesi kepada mahasiswa. Adapun penandatanganan nota kesepakatan ini selanjutnya akan diimplementasikan melalui perjanjian kerja sama, yang nantinya dilengkapi dengan rencana kegiatan yang akan dijalankan. Harapannya implementasinya dapat saling membantu mewujudkan program kerja dari masing-masing pihak yang terlibat. (AM/LR)