Senin, 25 November 2024   |   WIB
en | id
Senin, 25 November 2024   |   WIB
BIG Tingkatkan Literasi Geospasial Melalui Ajang Barbara Petchenik Award

Cibinong, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) mengundang Angela Waiman, salah satu pemenang Lomba Gambar Peta untuk Anak 2021 sekaligus pemenang The Barbara Petchenik Award 2021 pada Rabu, 27 April 2022 bertempat di Kantor BIG. Kepala Pusat Penelitian, Promosi, dan Kerja Sama BIG Suprajaka menyerahkan piagam yang dikirimkan oleh International Cartographic Association (ICA) melalui BIG kepada Angela Waiman.

Gelaran The Barbara Petchenik Award telah diselenggarakan pada 14 - 18 Desember 2021 di Florence, Italia. Kompetisi yang diadakan oleh ICA ini diselenggarakan tiap dua tahun. Pada kompetisi periode 2021, BIG mewakili Indonesia mengirimkan enam gambar dari pemenang utama Lomba Gambar Peta untuk Anak yang diselenggarakan oleh BIG pada pertengahan 2021.

Indonesia kembali mengukir prestasi di kompetisi tersebut setelah gambar dari Angela mendapatkan juara satu untuk kategori usia 13 – 15 tahun. Dengan judul Holographic Map of My Future World, Angela mampu melanjutkan tradisi Indonesia sebagai salah satu pemenang Barbara Petchenik Award berturut-turut sejak 2003. Hal ini sangat membanggakan karena Angela harus bersaing dengan 178 peserta dari 32 negara yang ikut dalam kompetisi ini.

Suprajaka menilai sistem penilaian yang dilaksanakan pada ICA sangat baik dan objektif. Hal ini dikarenakan juri tidak diperbolehkan menilai gambar kontestan dari negaranya.

“Untuk penilaian, saya sebagai salah satu juri tidak boleh menilai Indonesia. Jadi yang menilai dari mereka (juri dari negaralain). Jadi terpilihnya bukan karena saya tapi dari mereka. Karena dari 32 negara itu masing-masing mempunyai vote tetapi tidak boleh memilih negaranya,” ungkap Suprajaka.

Angela mengakui pada awalnya mendapatkan kesulitan untuk menerjemahkan tema lomba gambar peta “A Map of My Future World” menjadi ide. Namun dengan dukungan ibu dan mentornya, ia berhasil menuangkan idenya menjadi gambar. “Tiap orang memiliki kesempatannya masing-masing, kalau ada masalah yang menerpa jangan menyerah, tetaplah berusaha”, tutur Angela mantap.

Harapan ke depan, pelaksanaan Lomba Gambar Peta untuk Anak dapat tetap konsisten dilaksanakan karena ajang ini dapat menjadi sarana sosialisasi, memberikan pengetahuan serta pemahaman tentang peta, serta meningkatkan literasi geospasial anak sejak dini. (AMA/MN)