Sabtu, 14 September 2024   |   WIB
en | id
Sabtu, 14 September 2024   |   WIB
Kepala BIG Tinjau Data Center BP Batam serta Stasiun Pasut dan CORS BIG

Batam, Berita Geospasial – Dalam rangkaian acara penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam), Kepala BIG Muh Aris Marfai beserta rombongan dari BIG melakukan kunjungan ke Disaster Recovery Center (DRC) di BP Batam.

DRC merupakan bagian yang sangat penting dalam siklus hidup suatu organisasi dalam dalam upaya melindungi data sebagai kekayaan yang sangat berharga suatu institusi. Untuk menghadapi situasi kerusakan dan kehilangan data baik karena bencana alam atau akibat permasalahan infrastruktur seperti gangguan kelistrikan dan perangkat keras, kesalahan manusia dan serangan siber, data, aplikasi dan perangkat teknologi informasi ditempatkan pada suatu lokasi yang terpisah yang berfungsi sebagai cadangan untuk mengantisipasi kerusakan dan kehilangan data.

Kerja sama pemanfaatan DRC BP Batam dimulai pada tahun 2014 pada saat pembangunan Data Center Geospasial BIG yang menjadi bagian dalam pembangunan Infrastruktur Data Spasial Nasional atau IDSN.

Aris berkesempatan untuk berkeliling ke Data Center BP Batam, termasuk mengunjungi ruang kontrol Data Center BP Batam. Dalam ruang kontrol tersebut terdapat empat monitor dengan fungsi yang berbeda dan digunakan untuk mengetahui secara cepat apabila ada gangguan terhadap penyimpanan data. Rombongan dari BIG juga berkunjung ke Ruang Data Server, tempat penyimpanan DRC BIG.

Selepas acara kunjungan ke Data Center BP Batam, Kepala BIG Muh Aris Marfai melakukan kunjungan ke stasiun pasut BIG yang berlokasi di Pelabuhan Sekupang dan Pelabuhan CPO (Crude Palm Oil) Kabil, Kota Batam. Aris bertemu dengan penjaga pasut serta mengecek kelengkapan infrastruktur stasiun pasut di lokasi tersebut. Stasiun pasut ini memiliki fungsi antara lain untuk memelihara sistem referensi vertikal pemetaan nasional, menjadi bahan penelitian terkait perubahan kedudukan muka air laut, memberikan data yang mendukung pembangunan khususnya di wilayah pesisir, menyediakan informasi pendukung untuk mengamati bencana yang disebabkan oleh fenomena gelombang laut, memberikan informasi untuk mendukung kegiatan studi iklim secara global, dan memberikan informasi terkait navigasi alur pelayaran yang aman.

Setelahnya, Aris juga menilik stasiun Continuously Operating Reference Stations (CORS) BIG yang berlokasi di Sentral Telepon Otomat (STO) Telkom Marina Batam. Untuk stasiun CORS ini ada sedikit kerusakan dimana tiang penangkal petir pada pilar stasiun CORS patah dan belum diperbaiki, namun tidak mengurangi fungsi utama stasiun CORS karena seluruh peralatan yang lain masih beroperasi dengan baik dan terawat.

Stasiun CORS ini memiliki manfaat antara lain untuk memelihara sistem referensi pemetaan nasional, mendukung percepatan survei dan pemetaan yang akurat, layanan survei pemetaan secara real time, percepatan pelaksanaan kebijakan satu peta, percepatan reformasi agraria nasional, dukungan penegasan batas wilayah untuk batas daerah dan batas negara, dukungan penyusunan rencana tata ruang wilayah, dukung kegiatan mitigasi kebencanaan, pemantauan deformasi kerak bumi, serta dukungan sistem navigasi. (LR/MN)