Senin, 21 Oktober 2024   |   WIB
en | id
Senin, 21 Oktober 2024   |   WIB
BIG-Pemkab Empat Lawang Sepakat Kerja Sama Penyelenggaraan IG

Empat Lawang, Berita Geospasial – Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Muh Aris Marfai dan Bupati Empat Lawang Joncik Muhammad menandatangani nota kesepakatan dan rencana kerja tentang penyelenggaraan, pengembangan, serta pemanfaatan data dan Informasi Geospasial (IG) di Kabupaten Empat Lawang. Ruang lingkup kesepakatan ini, antara lain berbagai pakai datan; penyelenggaraan Informasi Geospasial Dasar (IGD); serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang IG.

"Kami dari BIG akan terus mendampingi kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah (pemda) agar IG dimanfaatkan untuk mendukung perencanaan pembangunan yang berkelanjutan,” kata Aris dalam sambutannya di Kantor Bupati Empat Lawang, Tebing Tinggi, Empat Lawang, Sumatera Selatan, Kamis, 2 Desember 2021.

Menurut Aris, ada tiga hal yang akan didorong BIG melalui kesepakatan dengan Kabupaten Empat Lawang. Pertama, penyelesaian peta batas administrasi.

“Masalah batas ini penting, untuk memaksimalkan potensi yang ada di desa terkait perencanaan pembangunan serta meminimalisir konflik yang mungkin terjadi,” terangnya.

Kedua, lanjut Aris, IG atau lebih sering disebut peta sangat dibutuhkan untuk Menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detil Tata Ruang (RDTR). Karenanya, BIG siap melakukan asistensi peta.

Terakhir, terkait penyediaan SDM di bidang IG yang terstandar. Kebutuhan SDM bisa dibilang mendesak, karena saat ini Indonesia masih kekurangan tenaga di bidang IG. Tidak hanya dari sisi kuantitas, namun juga sisi kualitas dan distribusinya juga masih minim.

“Diperkirakan, butuh sekitar 6 ribu surveyor pemetaan (surta) untuk seluruh wilayah Indonesia. Tapi, saat ini kita hanya punya sekitar 1.500 surta yang kebanyakan berada di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan BIG,” ucap Aris.

Berbagai upaya dilakukan untuk mendorong pengembangan SDM di bidang IG. Apalagi, pengembangan SDM berbasis kompetensi sudah menjadi tren nasional dan dunia.

“Semoga ikhtiar kita dapat terus dilaksanakan untuk mengembangkan IG yang lebih baik di Indonesia,” tutup Aris.

Bupati Empat Lawang satu suara terkait pentingnya SDM di bidang IG. Sebagai pihak yang sadar akan pentingnya IG, ia selalu memilih SDM yang benar-benar paham IG untuk perencanaan wilayah berbasis spasial.

“Sejak menjadi bupati, saya sudah berkomitmen jika pembangunan harus berkonsep dan punya perencanaan yang matang karena akurasi dan ketepatan menjadi focus utama kami,” tegasnya.

Ia berharap, Empat Lawang Madani dapat segera terwujud dengan [embangunan berbasis spasial. “Kami ingin membanguan masyarakat dengan tatanan yang beradab dan punya ciri khas,” pungkasnya. (NIN)