Jumat, 08 November 2024   |   WIB
en | id
Jumat, 08 November 2024   |   WIB
Masih Berlanjut, Gelaran Semnas Geomatika Hari Kedua Dilaksanakan Hari Ini

Cibinong, Berita Geospasial – BIG menggelar Seminar Nasional Geomatika (SNG) ke-6 Tahun 2021 dengan tema “Inovasi Geospasial dalam Pengurangan Risiko Bencana”. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 5-6 Oktober 2021 secara virtual dan terbuka bagi seluruh akademisi, peneliti, praktisi, serta pemangku kepentingan di bidang geospasial.

Sesi plenari pada hari kedua SNG ke-6 Tahun 2021 menghadirkan Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan. Lilik mengupas kebijakan pengurangan risiko bencana di Indonesia. Beliau menyampaikan bahwa kebijakan ini sangat penting mengingat Indonesia merupakan negara yang rawan bencana dan hampir setiap tahun mengalami bencana. Menyikapi hal ini, Indonesia sudah memiliki sistem untuk penanggulangan bencana sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Hyogo Framework 2005-2015.

“Ada empat prioritas aksi yang dilakukan oleh Indonesia, yaitu memahami risiko bencana, memperkuat tata kelola bencana, investasi untuk pengurangan risiko bencana, dan meningkatkan kesiapsiagaan,” ujar Lilik.

Hasanuddin Z. Abidin yang juga hadir sebagai salah satu pembicara pada sesi plenari menekankan mengenai upaya preventif penanggulangan bencana alam dengan memanfaatkan informasi geospasial. Hasan mengingatkan kembali bahwa Indonesia memiliki risiko bencana yang sangat tinggi, maka bidang keilmuan ini terus diteliti dan dikembangkan melibatkan berbagai pihak yang terkait.

“Pengembangan ilmu risiko bencana ini juga sebaiknya melibatkan kemitraan dan kerja sama antara pihak-pihak pemerintah, non-pemerintah dan juga masyarakat, ” tambah Hasan.

Senada, Dewi Sulistioningrum dari Open Street Map mengemukakan pentingnya peran masyarakat dalam penanggulangan bencana melalui pemetaan partisipatif.

“Peran pemetaan partisipatif dalam siklus manajemen bencana adalah pemenuhan data geospasial melalui aplikasi bebas dan terbuka dan membangun komunitas dalam mendukung masyarakat tangguh bencana,” papar Dewi.

Acara kemudian dilanjutkan dengan paparan dari Invited Speakers yaitu Umar Masyur dari Universitas Pakuan yang membawakan paparan mengenai Perencanaan Tata Ruang Berbasis Kebencanaan. Dilanjutkan oleh Harkunti Pertiwi Rahayu dari Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI) yang membahas tentang Sinergi Stakeholder Mitigasi Bencana. Sesi ini ditutup oleh Agung Harijoko dari Pusat Studi Bencana Universitas Gadjah Mada yang memaparkan Peranan Perguruan Tinggi dalam Edukasi Kebencanaan Indonesia.

Rangkaian acara SNG ke-6 Tahun 2021 diakhiri dengan penyampaian hasil rumusan dan simpulan seminar oleh Ketua Seminar Nasional Geomatika 2021 Susilo. Susilo menyoroti pentingnya data dan informasi geospasial untuk pengurangan risiko bencana dan memberikan dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan. Hal ini menuntut untuk terus dikembangkannya inovasi di bidang informasi geospasial yang cepat, akurat dan berkualitas.

”Tantangan dalam penanganan risiko bencana di Indonesia adalah wilayah Indonesia yang luas, jumlah penduduk yang besar serta banyaknya potensi dan kejadian bencana di Indonesia karena wilayahnya berada dalam wilayah ring of fire. Inovasi di bidang informasi geospasial untuk mengurangi risiko bencana dan mendukung pembangunan berkelanjutan masih perlu dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi terkini,” tutupnya. (RD/MN)