Jakarta, Berita Geospasial – Hilirisasi informasi geospasial semakin terbuka dengan perkembangan teknologi. Sementara itu, pemanfaatan informasi geospasial diperlukan di berbagai sektor pembangunan yang semakin luas, di antaranya dalam pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, penataan ruang, penataan batas wilayah/administrasi, pembangunan wilayah, pengurangan risiko bencana, dan penanggulangan degradasi lingkungan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Muh Aris Marfai saat menemui Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, di Jakarta, 19 Mei 2021.
“Dengan adanya perkembangan teknologi akuisisi data geospasial yang semakin akurat dan detail, peluang riset dan inovasi dalam pemanfaatan informasi geospasial akan semakin terbuka,” ujar Aris.
Aris menuturkan, riset dan inovasi yang telah dijalankan selama ini berusaha mengadopsi teknologi informasi seperti machine learning dan artificial intelligence ke dalam proses bisnis penyelenggaraan informasi geospasial. Hal tersebut mampu mengakselerasi kinerja lembaga, seperti dalam percepatan pemetaan skala besar; percepatan pemetaan batimetri dan garis pantai; percepatan batas desa dengan memanfaatkan topologi batas wilayah berbasis SIG; dan sistem informasi multirawan bencana untuk perencanaan rumah susun tahan gempa.
Metode-metode baru pun tengah dikembangkan. Diantaranya metode untuk menentukan garis penutup teluk, sungai, dan pelabuhan dalam rangka percepatan pemetaan batas negara. Selain itu juga metode untuk integrasi data spasial dan statistik dalam kaitannya untuk pemetaan Sustainable Development Goals (SDGs).
Selain itu, sejak 2019 BIG telah memiliki Pusat Unggulan Iptek (PUI) Geospasial yang telah terseleksi sebagai pusat unggulan dalam tahap pembinaan. PUI Geospasial membentuk kemandirian geospasial. PUI Geospasial menyediakan perangkat, metode, model, sistem jejaring, kebijakan, dan data untuk meningkatkan pemanfaatan informasi geospasial untuk keperluan pembangunan nasional .
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menilai, kedudukan BIG sangat strategis untuk mendukung perencanaan pembangunan nasional. Oleh karena itu, kegiatan penelitian yang selama ini dilaksanakan harus berkelanjutan.
“Hasil-hasil penelitian ini tak hanya penting bagi kinerja lembaga, namun dapat dimanfaatkan secara luas di sektor industri. BRIN akan segera melakukan langkah-langkah terhadap keberlanjutan penelitian, kajian dan penerapan di bidang informasi geospasial,” jelas Handoko. (MAD/MN)