Jumat, 08 November 2024   |   WIB
en | id
Jumat, 08 November 2024   |   WIB
Kepala BIG Turun Langsung, Ada Apa Dengan Stasiun Pasut BIG?

Semarang, Berita Geospasial – Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) mengunjungi dua lokasi stasiun pasang surut (pasut) di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang dan Pelabuhan Kartini, Jepara. Hal ini karena adanya laporan permasalahan pada kedua stasiun pasut tersebut.

“Kemarin oleh tim telah diidentifikasi, ada sensor yang bermasalah. Saat ini, tim sedang melaksanakan maintenance berupa perbaikan sensor yang rusak. Diharapkan setelah ini stasiun pasut dapat beroperasi normal kembali. Ini merupakan tanggung jawab kita, tugas kita, untuk menjamin ketersediaan data pasang surut yang realtime 24 jam,” tutur Koordinator Jaring Kontrol Vertikal dan Pasang Surut, Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika (PJKGG) BIG Bayu Triyogo Widyantoro saat berada di Stasiun Pasut Pelabuhan Tanjung Emas, Sabtu, 10 April 2021.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BIG Muh Aris Marfai menyampaikan bahwa renovasi atau penggantian sensor pada stasiun pasut sangat penting untuk menjamin keberlangsungan pengambilan dan transfer data. Terutama ketika Indonesia sedang rawan bencana seperti sekarang ini.

“Data pasut BIG nantinya diolah BMKG untuk menjadi informasi Early Warning System. Untuk itu kita terus berupaya, terutama di PJKGG, melakukan maintenance di setiap lokasi stasiun pasut. Misalnya di Semarang ini, kita perlu peninggian karena dinamika pantai yang luar biasa dan ini menjadi konsen teman-teman di PJKGG,” ujar Aris.

Saat ini, lanjut Aris, BIG mengelola 170 stasiun pasut yang tersebar di seluruh Indonesia. Hampir seluruh stasiun pasut tersebut berfungsi dengan baik. Hanya beberapa lokasi yang bermasalah, termasuk stasiun pasut Semarang, Jepara, serta Nusa Tenggara Timur (NTT) yang saat ini hilang tersapu badai.

“Itu menjadi bahan yang akan kita identifikasi sampai dengan akhir tahun ini,” tegasnya.

Aris juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan kerja keras tim dari PJKGG yang luar biasa. Ia berharap, data yang direkam stasiun pasut dapat digunakan banyak pihak dan bermanfaat untuk mengurangi risiko bencana.

Sebagai informasi, perbaikan stasiun pasut di Pelabuhan Kartini, Jepara dilaksanakan pada Minggu, 11 April 2021. Selang sehari setelah perbaikan stasiun pasut di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.

Pasut merupakan proses naik dan turunnya permukaan laut secara periodik yang ditimbulkan oleh adanya gaya tarik menarik dari benda-benda angkasa (terutama matahari dan bulan) terhadap massa air di bumi. Data pasut direkam oleh stasiun pasut yang dilengkapi dengan tide gauge dan Global Positioning System (GPS).

Tide gauge merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur elevasi muka air laut dan dapat menjadi validator ada tidaknya tsunami setelah terjadi gempa. Sedangkan GPS berfungsi mengukur posisi dan pergerakan tanah (land deformation). Maka, sangat penting untuk menjaga kondisi stasiun pasang surut agar tetap dalam kondisi baik dan dapat bekerja secara optimal. (RD/RK/ATM/NIN)