Jumat, 08 November 2024   |   WIB
en | id
Jumat, 08 November 2024   |   WIB
BIG Gandeng UGM Garap Pemetaan Sistem Lahan Skala 1:50.000 di 4 Provinsi

Yogyakarta, Berita Geospasial - Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) menandatangi kerja sama pemetaan sistem lahan skala 1:50.000 wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur pada Jumat, 19 Maret 2021. Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik BIG Lien Rosalina dan Dekan Fakultas Geografi UGM Andri Kurniawan.

“Kegiatan swakelola ini merupakan bentuk link and match antara lembaga pendidikan dengan lembaga kebijakan, dimana keduanya saling memerlukan dukungan atau mutualisme. Artinya, dengan adanya kerja sama pemetaan sistem lahan skala 1:50.000 ini, diharapkan terjadi sinergitas bersama untuk menyediakan Informasi Geospasial Tematik (IGT) yang berkualitas untuk mendukung pembangunan nasional,” kata Kepala BIG Muh Aris Marfai yang hadir menyaksikan penandatanganan.

Pelaksanaan kontrak swakelola ini akan dilaksanakan hingga Oktober 2021. Aris berharap, kerja sama ini dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati bersama.

Pada kesempatan tersebut, Aris juga menyampaikan bahwa profesi geographer dan surveyor mendapat kepercayaan sebagai keprofesian pada penyelenggaraan Informasi Geospasial (IG). Hal ini konsekuensi atas terbitnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik.

“Saya berharap Fakultas Geografi UGM dan BIG dapat bekerjasama menyiapkan sekolah profesi geographer untuk mendukung pemenuhan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan IG, termasuk di dalamnya untuk mendukung Program Percepatan Pemetaan Rupa Bumi Indonesia Skala 1:5.000,” tutur Aris.

Sementara itu, Dekan Fakultas Geografi UGM dalam sambutannya menyampaikan agar koordinasi intensif dalam menekan setiap risiko terjadinya hal tidak diinginkan dapat dilakukan kedua belah pihak. Semua pihak harus mampu menyesuaikan dan berdaptasi dalam bekerja untuk mencapai sasaran kegiatan pemetaan sistem lahan Skala 1:50.000.

“Saya juga ingin kegiatan ini dapat dikembangkan sebagai sarana pembalajaran mahasiswa dalam program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar yang saat ini tengah dijalankan,” sambung Andri.

Peta sistem lahan skala 1:50.000 ini nantinya diharapkan dapat digunakan untuk beberapa kebijakan, seperti daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, penanganan lahan kritis dan konservasi, serta beberapa kebijakan lingkungan hidup strategis lainnya.

Acara penandatanganan ini juga dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM UGM Sigit Heru Murti; Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama UGM Dyah Rahmwati Hizbaron; Kepala Unit Kerja Sama Dalam Negeri UGM Sanjiwana A. Kusuma; Kepala Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas BIG Khafid, serta beberapa tim teknis.

Seagai informasi, pelaksanaan kerja sama pemetaaan sistem lahan skala 1:50.000 kali ini merupakan kali ketiga antara Pusat Pemetaan dan Integasi Tematik BIG dengan Fakultas Geografi UGM. Pada 2018, kerja sama dilakukan di sembilan provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara. Sedangkan pada 2019, kerja sama dilakukan di dua provinsi, yaitu Jawa Barat dan Jawa Tengah. (Mone/NIN)