Jumat, 08 November 2024   |   WIB
en | id
Jumat, 08 November 2024   |   WIB

Indonesia darurat narkoba. Banyak jenis narkoba baru masuk ke Indonesia dengan cara-cara yang tak diduga sebelumnya. Masyarakat diharapkan ikut berperan aktif dalam pemberantasan narkoba.

Hal tersebut disampaikan Kepala Subdirektorat Masyarakat Perkotaan Direktorat Pemberdayaan Alternatif Badan Narkotika Nasional (BNN) Tri Setyadi pada kegiatan Orientasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Badan Informasi Geospasial (BIG), 21 Januari 2021.

“Kerugian sosial ekonomi yang diakiibatkan Narkoba diperkirakan mencapai Rp84,7 trilyun. Angka prevalensi di kalangan pelajar dan mahasiswa mencapai 3,2 persen atau 2 juta orang, sementara di kelompok pekerja mencapai 2,1 persen atau 1,5 juta orang,” jelas Tri.

Menurut Tri, situasi yang dihadapi Indonesia saat ini menjadi latar belakang Presiden Joko Widodo mencanangkan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekusor Narkotika Tahun 2020-2024.

“Bila rokok menyerang paru-paru, narkoba itu menyerang otak. Saya bicara narkoba itu tidak akan ada habisnya. Saya sering melihat orang sakaw, bagaimana dia menggigil, ingin pakai, tapi ingin menolak karena ingin sembuh, luar biasa perjuangannya. Saya sampaikan ke adik-adik sekalian, hati-hati dengan pergaulan,” jelas Tri. (MAD)