BIG mengadakan Rapat Koordinasi bersama Kementerian ATR/BPN dan Lapan untuk membahas strategi percepatan penyediaan peta dasar skala besar 1:5.000. Peta dasar tersebut akan digunakan sebagai salah satu penyusun peta Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) Online Single Submission (OSS) Tahun Anggaran 2021 sebanyak 75 Bagian Wilayah Perencanaan (BWP).
Rapat yang dilaksanakan di di Jakarta pada 14 Desember 2020 ini dibuka Deputi Informasi Geospasial Tematik Antonius Bambang Wijanarko. Ia menyampaikan, dengan disepakatinya strategi yang disusun dalam rapat tersebut, dalam enam bulan sudah tersedia peta dasar skala besar 1:5.000 untuk RDTR OSS sebanyak 75 BWP pada 2021.
“Harapannya setalah Juni 2021 kita sudah mengikuti pola baru tergantung dari lokasi,” ungkap Anton.
Deputi Informasi Geospasial Dasar Arief Syafi’i menyatakan percepatan penyediaan peta dasar ini menggunakan enam strategi percepatan, yaitu alternatif penggunaan image services; proses orthoretifikasi dengan metode systemic ortho (Tanpa GCP); enhanced systematic ortho dengan precise orbit; ortho image-to-image registration; automated feature extraction (AFE); dan pengumpulan nama rupabumi dari data sekunder.
“Dengan menggunakan strategi baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya, kami mencoba lakukan terobosan dalam penyediaan peta dasar agar penyusunan RDTR untuk OSS bisa selasai pada tahun 2021,” jelas Arief.
Direktur Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I Kementerian ATR/BPN Reny Windyawati menyambut baik inisiatif dan strategi yang disusun oleh BIG. Ia menyatakan hal tersebut sejalan dengan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian ATR/BPN yang menargetkan penyelesaian 2.000 RDTR dalam lima tahun
“Untuk penyelesaian RDTR OSS ini tentunya diperlukan peta dasar skala besar sebagai pintu masuk dalam perencaan RDTR,” ungkap Reny. (RKI/MAD)