Depok, Berita Geospasial - Integrasi jaringan Global Navigation Satellite System (GNSS) Continuously Operating Reference Stations (CORS) secara nasional memerankan peran penting dalam perkembangan teknologi pemetaan di Indonesia. Hal ini disampaikan Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik (IGT) Badan Informasi Geospasial (BIG) Antonius Bambang Wijanarto dalam ‘GNSS Indonesia Summit & Expo 2025’ pada Jumat, 21 November 2025.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Balairung Universitas Indonesia, Depok ini, Anton menjelaskan dalam paparannya bahwa Indonesia merupakan salah satu negara paling aktif secara geologi, sehingga pemantauan bumi secara terus-menerus menjadi kebutuhan mendesak.
“Integrasi jaringan GNSS CORS merupakan langkah strategis untuk menyediakan data geospasial akurat dan real-time bagi keselamatan publik serta pembangunan nasional,” ungkapny.
Anton juga menambahkan bahwa integrasi jaringan GNSS CORS milik kementerian, lembaga, dan sektor swasta juga berperan penting agar sistem pemantauan nasional menjadi lebih kuat dan konsisten.
“Tanpa integrasi, potensi jaringan GNSS CORS tidak dapat dimanfaatkan secara optimal karena akan memperluas cakupan, meningkatkan konsistensi data, dan memperkuat ketangguhan nasional,” tandas Anton.
Saat ini BIG mengoperasikan 477 stasiun Indonesia CORS (Ina-CORS) yang tersebar di seluruh Indonesia. Jaringan ini mendukung berbagai aplikasi strategis seperti survei, pemetaan, monitoring gempa, pergerakan gunung api, hingga analisis penurunan tanah. Data Ina-CORS memiliki ketelitian tinggi dengan akurasi koreksi horizontal lebih baik dari 2,5 sentimeter dan vertikal lebih baik dari 5,5 sentimeter.
Dengan berbagai manfaat dari integrasi GNSS CORS, diharapkan dapat mempercepat peningkatan kualitas pemantauan ancaman proses geologi, sekaligus mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Reporter: Ivan Setiawan
Editor: Luciana Retno Prastiwi