Cibinong, Berita Geospasial — Badan Informasi Geospasial (BIG) menerima kunjungan edukatif dari SMK Bakti Rimba Bogor pada Kamis, 13 November 2025. Kegiatan ini bertujuan mengenalkan peran, fungsi, dan teknologi geospasial kepada generasi muda, khususnya di bidang survei pemetaan menggunakan teknologi terkini.
Perwakilan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bakti Rimba Bogor Gelar Gariwangsa dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kesempatan yang diberikan BIG kepada para siswa.
“Kami sangat berterima kasih kepada BIG yang telah membuka kesempatan ini. Melalui kunjungan ini, para siswa dapat melihat langsung bagaimana teknologi pemetaan modern bekerja, dan semoga dapat menumbuhkan semangat untuk berkarier di bidang geospasial,” ujar Gelar.
Agung Teguh Mandira selaku perwakilan dari Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama (HHMK) BIG menyambut hangat kehadiran rombongan sekolah. Ia menekankan pentingnya literasi geospasial bagi generasi muda di era digital.
“Informasi Geospasial (IG) kini menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam perencanaan pembangunan dan kehutanan. Kami berharap adik-adik dari SMK Bakti Rimba Bogor bisa lebih memahami dan mengetahui manfaat IG yang luas dan menarik ini,” kata Agung.
Kunjungan kemudian dilanjutkan dengan materi terkait profil lembaga, tugas, serta peran strategis BIG dalam penyediaan IG Dasar bagi pembangunan nasional yang dibawakan oleh Abdi Maulana Arizali dari Biro HHMK BIG.
“BIG adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertugas mengumpulkan IG dan juga memastikan seluruh data spasial di Indonesia memiliki standar yang sama dan dapat digunakan bersama oleh berbagai pihak,” papar Abdi.
Materi kedua dibawakan oleh Demi Stevany dari Pusat Pengembangan Kompetensi Informasi Geospasial (PKIG) BIG yang memperkenalkan dasar-dasar Sistem Informasi Geografis (SIG), penginderaan jauh, serta penggunaan citra satelit, dan GPS handheld dalam kegiatan pemetaan.
“Dengan SIG dan citra satelit, kita dapat melihat perubahan permukaan bumi dari waktu ke waktu. Teknologi ini penting dalam berbagai sektor, salah satunya kehutanan,” jelasnya.
Berikutnya adalah paparan dari Muhammad Ramdan Angga Permana dari Direktorat Sistem Referensi Geospasial (DSRG) BIG yang menjelaskan tentang penentuan lokasi dan sistem koordinat geospasial yang menjadi dasar dalam seluruh kegiatan pemetaan.
“Semua peta dan data geospasial berawal dari titik acuan atau sistem referensi yang akurat. Itulah yang kami kembangkan agar setiap data di Indonesia memiliki koordinat yang presisi dan seragam,” ungkap Ramdhan.
Melalui kegiatan ini, para siswa mendapatkan wawasan langsung mengenai proses kerja profesional di bidang geospasial, serta berkesempatan mencoba penggunaan drone untuk pemetaan area terbatas di lingkungan BIG. Kunjungan kemudian diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif dan foto bersama. Kegiatan ini menandai komitmen BIG untuk terus membuka ruang edukasi dan kolaborasi dengan dunia pendidikan dalam menumbuhkan generasi muda melek geospasial.
Reporter: Risa Krisadhi
Editor: Luciana Retno Prastiwi