Yogyakarta, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) membakukan enam fitur bawah laut yang ditemukan di perairan selatan Jawa, tepatnya di selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ke dalam Gazeter Republik Indonesia (GRI). Keenam fitur tersebut adalah Gunung Bawah Laut Siratmaya, Bukit Bawah Laut Galintung, Perbukitan Bawah Laut Kalpikara, Perbukitan Bawah Laut Talangalun, Perbukitan Bawah Laut Dhungkang, dan Gundukan Bawah Laut Pancarut.
Informasi tersebut disampaikan Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik BIG Antonius B. Wijanarto kepada Sekretaris Daerah DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti saat `Penyerahan Pemetaan Geoheritage dan Penemuan Fitur Bawah Laut di Perairan Selatan Jawa` kepada Pemerintah Daerah DIY, di Yogyakarta, pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Foto Bersama pada Penyerahan Pemetaan Geoheritage DIY dan Penemuan Fitur Bawah Laut di Perairan Selatan Jawa. (Dok: Hanif Satya-BGPGP BIG)
Anton menjelaskan, penemuan tersebut merupakan hasil survei batimetri BIG pada 2022 yang bertujuan memetakan morfologi dasar laut dan menyusun peta batimetri nasional. Survei ini juga mendukung program submisi landas kontinen Indonesia di luar 200 mil laut, khususnya untuk delimitasi batas terluar landas kontinen di wilayah selatan Jawa–Bali–Nusa Tenggara.
“Hasil survei ini kami bakukan ke dalam Gazeter Republik Indonesia pada 2024. Satu diantaranya, yaitu Gunung Bawah Laut Siratmaya (Siratmaya Seamount), telah disetujui secara internasional pada SCUFN (Sub-Committee on Undersea Feature Names) ke-37 di Jeju, Korea dan dibakukan ke dalam IHO-GEBCO (International Hydrographic Organization - The General Bathymetric Chart of the Oceans ) Gazeter of Undersea Feature Names pada 2024,“ jelas Anton.
Sekda DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti menyambut baik informasi tersebut. Ia menilai data batimetri ini penting untuk mendukung perencanaan pembangunan wilayah pesisir dan pelabuhan di selatan DIY.
“Data ini sangat kami perlukan sebagai dasar pengembangan kawasan pelabuhan dan pengelolaan lingkungan laut di selatan DIY,” ujar Ni Made.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Integrasi dan Sinkronisasi Informasi Geospasial Tematik BIG Lien Rosalina menambahkan bahwa penamaan keenam fitur bawah laut tersebut diberikan langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwana X.
“Gunung Bawah Laut Siratmaya memiliki ketinggian sekitar 1.522 meter di kedalaman 4.756 meter dari permukaan laut. Informasi lengkapnya dapat diakses melalui aplikasi BIG yaitu https://sipulau.big.go.id/“ kata Lien.
Lokasi Gunung Bawah Laut Siratmaya (sumber: GEBCO Gridded Bathymetry Data Download https://download.gebco.net)
Sebagai informasi, nama Siratmaya berasal dari bahasa Jawa, di mana sirat berarti cahaya. Penamaannya terinspirasi dari cerita masyarakat pesisir selatan Yogyakarta yang kerap melihat bias cahaya muncul dari bawah laut di sekitar Pantai Parangkusumo pada malam hari.
Penemuan ini menjadi langkah penting dalam memperkaya basis data geospasial kelautan Indonesia, yang berperan besar dalam perencanaan wilayah pesisir, mitigasi bencana, eksplorasi potensi sumber daya bawah laut, serta pengembangan ilmu pengetahuan.
Reporter: Dyah Pangastuti dan Sri Lestari Munajati
Editor: Kesturi Haryunani