Temanggung, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) melalui Direktorat Atlas dan Penggunaan Informasi Geospasial melaksanakan Uji Pemaknaan dan Pembinaan Atlas Taktual Indonesia Wilayah Jawa Tengah pada 17–18 September 2025 di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra (PPSDSN) Penganthi, Temanggung. Kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran bersama dalam memperkuat akses Informasi Geospasial (IG) yang inklusif bagi penyandang disabilitas netra.
Sebanyak 30 peserta terlibat, terdiri dari 20 penerima manfaat PPSDSN Penganthi serta 10 peserta dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Djojonegoro Temanggung, yang meliputi dua guru dan delapan siswa dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah.

Pelaksanaan Uji Pemaknaan dan Pembinaan Atlas Taktual Indonesia Wilayah Provinsi Jawa Tengah (dok: Anggriawan DAPIG-BIG)
Kepala PPSDSN Penganthi Adoniati Meyria Widaningtyas Haripangesti menyampaikan apresiasi atas inisiatif BIG. “Apresiasi setinggi-tingginya kami sampaikan kepada BIG, karena telah memberikan kesempatan bagi kami menjadi lokasi uji pemaknaan yang juga menjadi momentum berharga. Keberadaan media taktual edukatif sangat krusial bagi teman-teman disabilitas netra, terutama dalam memahami posisi, arah, dan berbagai informasi yang terkait dengan ruang,” ungkapnya.
Senada, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Imam Maskur menilai kegiatan ini membuka ruang partisipasi nyata bagi penyandang disabilitas. “Uji keterbacaan ini merupakan upaya mengembangkan atlas taktual sekaligus mengajak teman-teman penyandang disabilitas ikut berperan. Partisipasi pengguna sangat penting karena mereka dapat terlibat langsung dalam penyusunan dan pengembangan peta taktual,” jelasnya.
Sedangkan, Adi Setia Purwanta sebagai perwakilan Dria Manunggal Yogyakarta sekaligus penyandang disabilitas netra menegaskan manfaat atlas taktual bagi mobilitas. “Dengan kegiatan ini kita dapat mengetahui orientasi wilayah, dimulai dari yang sempit menuju yang lebih luas. Semakin tinggi orientasi mobilitas seseorang, semakin tinggi pula kesejahteraan,” paparnya.

Pendampingan Uji Pemaknaan dan Pembinaan Atlas Taktual Indonesia Wilayah Provinsi Jawa Tengah (dok: Nastiti DAPIG-BIG)
Dari sisi pendidikan, Kepala Seksi SMA dan SLB Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VIII Provinsi Jawa Tengah Aris Goetomo Danoewarsito menyebut kegiatan ini berkesan dan langka. “Kami merasa tersanjung mendapat undangan yang baru kali ini ada. Guru dan anak-anak kami sangat bahagia bisa mengenal atlas taktual. Penyandang disabilitas netra bukan cacat, melainkan karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa,” tuturnya.
Menutup rangkaian kegiatan, Direktur Atlas dan Penggunaan Informasi Geospasial BIG Dheny Tri Wahyu Sampurno menegaskan komitmen perluasan manfaat atlas taktual. “Tahun ini atlas taktual tidak hanya diperuntukkan bagi dunia pendidikan, tetapi juga bagi seluruh masyarakat, termasuk penerima manfaat di PPSDSN Penganthi dengan berbagai latar belakang. BIG berkomitmen menghadirkan informasi geospasial yang inklusif, mendukung kemandirian, serta memberi manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat,” tegasnya.

Peserta Menuliskan Jawaban Soal Uji Pemaknaan dan Pembinaan Atlas Taktual Indonesia Wilayah Provinsi Jawa Tengah Menggunakan Reglet (dok: Nastiti DAPIG-BIG)
Atlas taktual hadir sebagai media edukatif yang dapat diraba, sehingga memudahkan penyandang netra memahami arah, posisi, dan informasi spasial lainnya. Lebih dari sekadar sarana belajar, atlas taktual menjadi pintu menuju kemandirian serta partisipasi aktif penyandang disabilitas dalam kehidupan sosial.
Reporter: Fandy/Anggriawan
Editor: Kesturi Haryunani