Rabu, 12 November 2025   |   WIB
id | en
Rabu, 12 November 2025   |   WIB
Kenali Profesi dan Peran Strategis IG, Siswa MA Islam Daarul Ilmi Depok Belajar Langsung ke BIG

Cibinong, Berita Geospasial - Badan Informasi Geospasial (BIG) menerima kunjungan siswa MA Islam Daarul Ilmi Depok pada Rabu, 27 Agustus 2025. Kegiatan ini bertujuan mengenalkan peran BIG sebagai lembaga penyelenggara Informasi Geospasial (IG), sekaligus membuka wawasan tentang prospek profesi dan isu strategis di bidang geospasial.


Siswa MA Daarul Ilmi Depok sedang mencoba alat survey yaitu waterpas digial untuk melakukan pengukuran ketinggian atau perataan (levelling) dengan akurasi tinggi secara cepat dan mudah. dok.BIG/Edwin Rico

Rangkaian kunjungan diawali dengan tur di lingkungan BIG. Para siswa diajak melihat berbagai peralatan survei pemetaan dan mempelajari fungsinya dalam menghasilkan data geospasial.

Siswa juga menyaksikan demonstrasi penggunaan drone untuk pemetaan udara. Aktivitas ini memberikan pengalaman nyata mengenai pemanfaatan teknologi modern dalam pengumpulan data spasial yang akurat.

Usai tur, para siswa mengikuti sesi paparan dari tiga narasumber. Paparan pertama disampaikan Achmad Faisal Nurghani dari Biro Hukum, Hubungan Masyarakat, dan Kerja Sama BIG. Ia menjelaskan peran BIG sebagai pusat penyedia IG nasional.

“BIG bukan hanya lembaga yang membuat peta, tetapi pusat informasi geospasial nasional yang mendukung berbagai sektor pembangunan. Informasi Geospasial bukan sekadar peta atau data, melainkan pengetahuan yang menjadi dasar penting dalam pengambilan keputusan dan kebijakan publik,” jelas Faisal.

Sesi berikutnya diisi oleh Anindita Diah Kusumawardhani dari Direktorat Sumber Daya Manusia Informasi Geospasial. Ia memaparkan luasnya peluang karier di bidang geospasial, mulai dari survei terestris, hidrografi, fotogrametri, penginderaan jauh, sistem informasi geografis, kartografi, hingga survei kewilayahan.

“Profesi di bidang Informasi Geospasial sangat luas, mulai dari survei terestris, hidrografi, hingga pemetaan udara. Semua bidang ini memerlukan keahlian khusus dan sertifikasi agar hasil kerja dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan ilmiah,” ujarnya.

Anindita menambahkan, permintaan terhadap tenaga ahli geospasial terus meningkat seiring perkembangan teknologi digital. Profesi ini memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, perencanaan tata ruang, dan pengembangan teknologi berbasis data spasial.

Paparan terakhir disampaikan oleh Aji Putra Perdana dari Direktorat Pemetaan Batas Wilayah dan Nama Rupabumi. Ia menegaskan, bahwa batas wilayah bukan hanya soal garis di peta, tetapi dasar dari berbagai kebijakan dan penyelenggaraan pemerintahan.

“Batas wilayah yang jelas menjadi landasan penting bagi perencanaan pembangunan, penegakan hukum, hingga pencegahan konflik antarwilayah. Dengan Informasi Geospasial yang akurat, kita dapat memastikan kepastian hukum dan tertib administrasi pemerintahan,” terangnya.


Surveyor BIG, Aji Putra Perdana menjadi narasumber dalam Kunjungan MA Daarul Ilmi Depok. dok.BIG/Edwin Rico

Aji juga mendorong siswa untuk mempersiapkan diri sejak dini agar bisa berkarier di bidang geospasial. “Belajar geospasial bisa menjadi jalan untuk berkontribusi nyata. Profesi ini bukan hanya soal memetakan batas atau membaca peta, tetapi juga membantu pemerintah menyusun kebijakan, menyelesaikan persoalan wilayah, dan membangun masa depan bangsa,” pesannya.

Guru Geografi MA Islam Daarul Ilmi Depok yang turut mendampingi siswa menyampaikan apresiasinya kepada BIG atas penyelenggaraan kegiatan ini. “Kami berterima kasih kepada BIG yang telah menerima siswa kami dengan baik. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan tentang pentingnya informasi geospasial. Kami berharap pengalaman ini memotivasi mereka untuk belajar lebih giat dan mungkin berkarier di bidang ini di masa depan,” ujarnya.

Melalui kunjungan ini, siswa tidak hanya mengenal BIG sebagai lembaga penyelenggara Informasi Geospasial, tetapi juga mendapatkan pengalaman praktik lapangan, pemahaman tentang peluang profesi, serta wawasan strategis mengenai peran geospasial dalam pembangunan nasional.

Reporter: Risa Krisadhi
Editor: Kesturi Haryunani