Surabaya, Berita Geospasial – Informasi Geospasial (IG) dengan data-data akurat, dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan terkait kebencanaan. Salah satu contohnya adalah kemudahan mendapatkan informasi lokasi yang tepat untuk mengurangi risiko bencana atau relokasi setelah terjadi bencana.
“Wilayah kita ini rawan bencana karena terletak di ring of fire. Dengan adanya IG, diharapkan masyarakat lebih aware dan mengenal wilayah tempat tinggal masing-masing sebagai upaya mitigasi dan siap siaga saat terjadi bencana,” kata Ali Nur Hidayat dari Badan Informasi Geospasial saat Bakti Geospasial dengan tema `Sosialisasi IG untuk Kebencanaan` di Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu, 23 Maret 2024.
IG dan kebencanaan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam manajemen bencana. Manajemen bencana yang dimaksud dalam hal ini adalah kegiatan mitigasi, kesiapsiagaan, penanggulangan, dan pemulihan paska kejadian bencana.
“Untuk itulah BIG bertugas mempersiapkan dan mengolah data menjadi IG agar dapat diakses oleh masyarakat dan berbagai pihak yang membutuhkan,” imbuh Ali.
Namun, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BIG butuh dukungan dari berbagai pihak. Termasuk dukungan dari Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) selaku mitra kerja.
“Kami selalu mendukung setiap program kerja BIG, sehingga pemetaan di Indonesia bisa lebih baik lagi,” ucap anggota Komisi VII DPR Bambang DH yang turut hadir dalam acara Bakti Geospasial.
Menurut Bambang, upaya yang dilakukan BIG untuk mensosialisasikan IG dan peranannnya dalam kebencanaan juga dilakukan di Jepang. Di Negeri Matahari Terbit itu, sering dilakukan pelatihan dan sosialisasi tentang kebencanaan.
“Pelibatan seluruh elemen sangat penting dalam penanganan bencana,” tegas Bambang. (NIN/MN)