(Jakarta - Berita Geospasial BIG) Kebijakan satu peta mendorong terwujudnya penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik yang menggunakan satu referensi, satu standar, satu basis data dan satu geoportal. Kebijakan satu peta ini didukung oleh Pemerintah melalui Kelompok Kerja Nasional IGT dengan meluncurkan Satu Peta Informasi Geospasial Tematik. Satu Peta tersebut meliputi 6 tema Informasi Geospasial Tematik, yaitu: Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG), Multirawan Bencana, Karakteristik Laut Nasional, Mangrove Nasional, Penutup Lahan Nasional dan Sedimen Dasar Laut Nasional.
Kesatuan Hidrologis Gambut dan Penutup Lahan Nasional memastikan tersedianya data tunggal yang bermanfaat untuk penyusunan perijinan sektoral, pengukuran emisi karbon dan penataan ruang wilayah. Sedangkan Satu Peta Karakteristik Laut Nasional, Mangrove Nasional dan Sedimen Dasar Laut Nasional selaras mendukung kebijakan pemerintah di Bidang Kemaritiman terutama untuk perencanaan zonasi wilayah pesissir dan pulau-pulau kecil. Selain Peluncuran satu peta tematik, juga diluncurkan Dokumen peraturan terkait antara lain: Peraturan Kepala BIG tentang Penetapan Wali Data IGT dan Kajian Akademis Intelijen Geospasial.Keenam tema Satu Peta IGT yang diluncurkan berkaitan dengan tema Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup, Tata Ruang, Kebencanaan dan Perubahan Iklim.
Peluncuran diselenggarakan pada Rabu, 23 Desember 2015 di Bidakara Jakarta yang dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Nasional IGT yang terdiri dari Kementerian/Lembaga, Perguruan Tinggi, Asosiasi Profesi dan Organisasi Non Pemerintah.Peluncuran ditandai dengan pemukulan Gong oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya yangdidampingi Kepala BIG, Priyadi Kardono serta Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas, Arifin Rudiyanto. Dilanjutkan dengan penandatangan Satu Peta Tematik IGT oleh para pihak terkait.Penandatangan dilakukan oleh Wakil dari K/L terkait yang tergabung dalam Pokja Satu Peta IGT.
Pada sambutannya, Siti Nurbaya mengatakan menyambut baik diluncurkannya Satu Peta IGT. Satu Peta IGT ini sangat penting dan ditunggu banyak kalangan serta peluncuran ini merupakan ukuran untuk Public Trust bagi Pemerintah. Arti pentingnya peluncuran Satu Peta IGT adalah agar penyelenggaraan pemerintah efektif dan efisien. Peta menuntun kita untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. "Dengan One Map Policy dapat mendorong perbaikan Good Governance", demikian pngkas Siti Nurbaya.
Peluncuran Satu peta ini merupakan salah satu rangkaian dalam kegiatan penyelenggaraan IGT untuk mendukung Kebijakan Satu Peta. Termasuk dalam kegiatan penyelenggaraan IGT adalah Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial (Rakornas IG), Rapat Koordinasi Teknis Kelompok Kerja IGT (Rakortek Pokja IGT), Rakortek IGT Mandiri dan Peluncuran Satu Peta Tematik. Tujuan Peluncuran Satu Peta adalah untuk menyepakati Satu Peta yang sudah disususn oleh Pokja IGT dalam tahun 2015.
Sementara itu sambutan Menteri PPN/Bappenas, Sofyan Djalil, yang dibacakan Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas, Arifin Rudiyanto, disampaikan bahwasekarang adalah era spasial.Hampir semua sektor menggunakan data spasial. Menteri PPN/Bappenas berpesan agar BIG dapat membangun SDM yang kompeten untuk menunjang penyelenggaraan IG, mampu membangun struktur organisasi sehingga mampu menjawab tantangan yang ada. BIG diharapkan mampu membina swasta dibidang IG, mampu mengembangkan teknologi terkait IG, menyusun skala prioritas untuk mendukung perencanaan pembangunan nasional serta mampu membangun corporate culture, demikian sambutan Sofyan Djalil.
Selanjutnya Kepala BIG, Priyadi Kardono mengatakan bahwa peluncuran Satu Peta IGT adalah untuk mendukung percepatan Kebijakan Satu Peta. Peluncuran Satu Peta IGT merupakan hasil kerja keras Pokja Nasional IGT yang terdiri dari 14 Kelompok Kerja IGT yang anggotanya berasal dari K/L Terkait, Perguruan Tinggi dan Organisasi Non Pemerintah."Pokja IGT berfungsi sebagai media koordinasi dan sinergi antar K/L dalam rangka mengimplementasikan Kebijakan Satu Peta yang bertujuan untuk menjamin ketersedian IG yang akurat, mudah diakses dan dapat dipertanggung jawabkan", demikian pungkas Priyadi Kardono.
Rangkaian kegiatan Peluncuran Satu Peta IGT dilanjutkan denganpaparan dari masing-masing Pokja terkait Satu Peta IGT yang diluncurkandengan moderator Kepala Pusat Standarisasi dan Kelembagaan Informasi Geospasial BIG,Suprajaka. Presentasi tersebut adalah Satu Peta Indikatif Kesatuan Hidrologi Gambutoleh Benny Bastiawan, KLHK, Satu Peta Multirawan Bencana oleh Kusumo Widodo, BIG, Karakteristik Laut Nasional oleh Joko Pramono, KKP, Satu Peta Penutup Lahan Nasional oleh Ruanda Agung, KLHK, dan Satu Peta Sedimen Dasar Laut Nasional oleh M. Irfan, BPPT. (YI/ATM/TR)