Cibinong, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) berkomitmen menciptakan lingkungan kerja bersih dan bebas korupsi. Untuk memperkuat komitmen ini, BIG mengadakan sosialisasi antikorupsi sebagai bagian dari rangkaian acara Hari Informasi Geospasial (HIG) 2024.
Saat membuka sosialisasi, Sekretaris Utama BIG Belinda Arunarwati Margono menyampaikan bahwa korupsi dapat terjadi di semua tingkatan dengan beragam modus. “Korupsi sering bermula dari hilangnya nilai-nilai antikorupsi, seperti ketidakjujuran dalam hal kecil, yang bila dibiarkan menjadi kebiasaan. Sikap acuh, kurang mandiri, tidak disiplin, malas, tuntutan gaya hidup, dan keberanian yang tidak tepat juga dapat mendorong perilaku korupsi tanpa disadari,” ujarnya pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Pada kesempatan ini, Belinda juga mendorong BIG untuk memperkuat sistem pengaduan antikorupsi yang menjamin perlindungan pelapor.
Sosialisasi antikorupsi bertema `Penguatan Integritas Menuju Budaya Antikorupsi` ini mengundang Ranu Miharda sebagai narasumber. Ia adalah Wakil Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Auditor Forensik (LSPAF), sekaligus seorang konsultan hukum.
Sejalan dengan sambutan Belinda di awal, Ranu mengingatkan pegawai BIG agar tidak lengah dalam menjalankan tugas, karena perilaku koruptif selalu mengintai. Ia juga menekankan pentingnya integritas, sehingga korupsi tidak menjadi budaya.
“Banyak orang belum paham apa itu integritas, padahal integritas bukan pengakuan diri. Integritas berarti teguh mempertahankan prinsip, dan tidak mau korupsi,” ungkap Ranu.
Menurut Ranu, inkonsistensi antara perkataan dan perbuatan seringkali mengarah pada korupsi. Maka, berulangkali ia mengingatkan agar pegawai BIG selalu menjunjung nilai integritas, seperti berani, adil, jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, dan sederhana. (TNR/NIN)
