Bandung, Berita Geospasial - Seiring dengan disahkannya Peraturan Presiden Nomor 128 Tahun 2022 tentang Badan Informasi Geospasial (BIG), maka penyelenggaraan tugas pemerintahan di bidang Informasi Geospasial (IG) menjadi tugas BIG. Dalam rangka memenuhi tugasnya, BIG menginisiasi sosialisasi tentang pemetaan kebencanaan sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya IG dalam mitigasi bencana.
Sosialisasi ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Bakti Geospasial (BG) yang merupakan hasil kolaborasi antara BIG dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Tema yang diangkat adalah Pemetaan Kebencanaan. Kegiatan diselenggarakan di Lembang, Kabupaten Bandung, pada Senin, 18 Maret 2024.
"BIG bertugas untuk mempersiapkan dan mengolah data-data lapangan menjadi peta, yang kemudian disusun baik dalam bentuk fisik maupun digital, agar dapat diterima dan diakses oleh masyarakat," papar Kepala Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik BIG Lien Rosalina.
Lebih jauh, Lien menjelaskan bahwa penyusunan peta terkait kebencanaan bukan untuk menakut-nakuti masyarakat namun untuk menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan akan kejadian bencana yang tidak dapat diprediksi. Bencana alam yang kerap terjadi di wilayah Lembang antara lain banjir bandang dan pergeseran tanah, termasuk longsor.
Sejalan dengan hal tersebut, anggota Komisi VII DPR RI Rian Firmansyah menambahkan bahwa posisi Indonesia yang terletak di ring of fire menempatkan Indonesia sebagai negara yang sangat rentan akan bencana alam. "Dengan adanya Informasi Geospasial ini hendaknya membuat masyarakat lebih aware dan lebih mengenal wilayah tempat tinggal masing-masing sehingga dapat membantu mitigasi bencana dan siap siaga saat terjadi bencana," tegas Rian.
Turut hadir dalam kegiatan ini peserta yang berasal dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan, Kelompok Tani Hutan, karang taruna, serta mahasiswa. (RP/MN)
