Sabtu, 04 Mei 2024   |   WIB
id | en
Sabtu, 04 Mei 2024   |   WIB
Pelantikan Geografer Pertama Indonesia, Tonggak Baru Profesi Bidang IG

Oleh: Della Ananto Kusumo
Surveyor Pemetaan – Pusat Standardisasi dan Kelembagaan Informasi Geospasial
Badan Informasi Geospasial

Sejarah baru telah tercipta dalam alur tenaga profesional bidang Informasi Geospasial (IG). Sebagai bagian amanah dalam proses penyelenggaraan IG, Ikatan Geograf Indonesia (IGI) melahirkan 12 orang Geografer Pertama.

Pengukuhan sebagai Geografer Pertama dilakukan oleh Ketua Dewan Pembina IGI Suratman Worosuprojo di Gedung Departemen Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Indonesia, pada Sabtu, 27 Januari 2024. Geografer Pertama Indonesia yang dilantik, yaitu Muhammad Dimyati; Sukendra Martha; Supriatna; Iqbal Putut Ash Shidiq; Muh Aris Marfai; Suprajaka; Sri Hartini; Muhammad Kamal; Projo Danoedoro; Sigit Heru Murti Budi Santosa; Wirastuti Widyatmanti; dan Bowo Susilo.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Informasi Geospasial secara eksplisit menjelaskan tentang profesi bidang IG. PP ini menjawab kebutuhan praktis dan profesional dunia industri bidang IG.

Disebutkan dalam regulasi tersebut bahwa profesi bidang IG sebagaimana dimaksud pada ayat 21 terdiri atas: (a) geografer; dan (b) surveyor. Dengan implementasi regulasi tersebut, sistem dan tata kelola sumber daya manusia (SDM) bidang IG memiliki dasar yang kuat dan telah dilakukan secara kontinyu serta berkesinambungan.

Latar belakang penetapan Geografer Pertama ini adalah kebutuhan penyusunan program studi pendidikan profesi geographer yang mewajibkan memiliki tenaga pengajar dengan kualifikasi geogafer, sebagai implementasi pelaksanaan PP 45/2021. Sebanyak 12 Geografer Pertama yang baru dilantik telah melalui rangkaian seleksi dan mekanisme oleh Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) Person Profesi Geografer Pertama yang bersifat ad hoc.

Anggota panselnas terdiri dari stakeholder bidang IG dari unsur badan (Badan Informasi Geospasial), akademisi (perguruan tinggi), dan asosiasi profesi (IGI). Panselnas diketuai Sumaryono (BIG), dengan anggota Lalitya Narieswari (BIG); Retno Wulan (BIG); Widyawati (IGI); Prima Widayani (IGI); Agung Satriyo Nugroho (akademisi); Danang Sri Hadmoko (akademisi); Iswari Nur Hidayati (akademisi); Triarko Nurlambang (akademisi); beserta dukungan sekretariat yang dipimpin Guridno Bintar Saputro (BIG).

Ketua IGI Muh Dimyati dalam sambutannya menyampaikan, bahwa IGI berperan aktif dalam mendukung program pemerintah terkait pengembangan SDM profesional. Sebanyak 12 Geografer Pertama yang baru disumpah, diminta bersikap profesional, terikat kode etik profesi, dan memiki tanggung jawab kepada pengguna untuk kemaslahatan masyarakat.

“Bukan hanya aspek komptensi, tetapi tanggung jawab profesi harus ditekankan," tegasnya.

Sedangkan Tito Latif selaku tuan rumah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelantikan profesi geografer sejalan dengan target capaian kinerja UI. “Universitas mempunyai target dosen berkualifikasi kompterensi dan memiliki sertifikasi profesi," ucapnya.

Sementara, Sumaryono mewakili BIG meng-higlight adanya `silent revolution` dalam dunia SDM profesional bidang IG. Perubahan nilai dan paradigma kebijakan pemerintah yang tidak hanya berbasis data statistik, tetapi juga ke data spasial mempengaruhi hal tersebut. Selama dekade belakangan, peneluran Kebijakan Satu Peta (KSP) hingga Satu Data Indonesia (SDI) memicu perbaikan sistem untuk peningkatan kualitas SDM bidang IG.

“Teman-teman yang dilantik, mulai hari ini dimungkinkan untuk memasang plakat di depan rumah untuk berpraktik profesi, tidak hanya seorang dokter, dokter gigi, arsitek, PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah), ataupun lawyer. Keduabelas geografer pada hari ini sudah sejajar sebagai profesi lainnya. Oleh karena itu, saya juga berharap agar surveyor segera menyusul sebagai anak kembar profesi bidang IG sebagaimana amanah PP 45/2021,” pungkasnya. (NIN)